Hujan lebat akibatkan longsor di beberapa titik ruas jalan nasional

Petugas sedang membersihkan badan dari longsor di kawasan jalan nasional Banda Aceh - Medan tepatnya di daerah Gunong Alue Kriet, perbatasan Sawang dan Meukek. Akibat longsor tersebut arus transportasi sempat macet. (Serambi)

Tapaktuan (KANALACEH.COM) – Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi sejak Senin (18/7) sore tidak hanya mengundang terjadinya banjir luapan, namun juga turut berdampak terjadinya longsor di beberapa titik ruas jalan nasional.

Informasi yang diterima, titik longsor terparah terjadi di kawasan Gunong Alue Kriet perbatasan antara Kecamatan Meukek dan Sawang.

Selain itu longsor juga terjadi di kawasan pegunungan Panjupain, Kecamatan Tapaktuan.

Namun longsor di lokasi tersebut dilaporkan tidak begitu parah. “Di Gunong Alue Kliet sempat mengundang kemacetan lalulintas yang cukup panjang. Sampai saat ini, yakni pukul 21.13 WIB kemacetan lalulintas juga masih terjadi,” kata Wakil Ketua DPD I Golkar Aceh, Suprijal Yusuf SH.

Suprijal Yusuf yang saat kejadian kebetulan berada dilokasi mengaku prihatin dengan lambatnya penanganan tersebut. Semestinya, menurut Suprijal, Pemkab Aceh Selatan harus menstanbykan alat berat dikawasan rawan longsor sehingga begitu terjadinya musibah tanah longsor bisa dilakukan penanganan segera.

“Karena ini jalan Nasional, kita minta kepada Pemerintah Aceh untuk membangun tebing pengaman di pinggir jalan Nasional yang rawan longsor, supaya kejadian seperti ini tidak terus terjadi karena ini juga bisa mengancam keselamatan pengguna jalan,” papar Suprijal Yusuf.

Suprijal menambahkan, ancaman longsor juga tejadi di kawasan Gunong Tuwi perbatasan antara Gampong Blang Kuala dengan Desa Rot Teungoh, Kecamatan Meukek, atau tepatnya dilokasi pengambilan batu gajah.

Selain ancaman longsor air yang turun dari gunung juga melaju cukup kencang dan sangat mengancam keselamatan pengguna jalan.

“Kita khawatirkan batu gajah di lokasi tersebut ambruk dan menimpa pengguna jalan, karena posisinya sangat rawan,” ungkap Suprijal.

Bukan hanya longsor, lanjut Suprijal, tiang listrik juga ikut tumbang di ruas jalan nasional tepatnya di Gampong Sawang Satu, Kecamatan Sawang.

Kondisi itu menurutnya perlu ditinjau kembali oleh PLN supaya kejadian tumbangnya tiang listrik tidak lagi terulang kedepannya.

“Saya lihat tiang listrik sekarang juga sangat rapuh dan rawan patah. Kejadian tumbangnya tiang listrik ini sudah sangay sering terjadi dan perlu segera dicari solusi,” harapnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Selatan, Erwiandi yang dikonfirmasi terpisah membenarkan longsor yang terjadi di Gunong Alue Kliet cukup parah dan mengundang kemacetan lalulintas.

“Panjupian longsor juga di lokasi kemarin, namun masih bisa dilewati. Saya sudah koordinasikan dengan pak Kepala Satker 11 untuk mengerahkan alat berat, sudah kita koordinasikan, dan mereka sudah mengerahkan alat berat dari Blangspidi,” jelas Erwiandi.

“Kemudian menyangkut dengan tiang listrik yang tumbang di badan jalan daerah Sikabu Tarok, Meukek dan Sawang Satu dirinya juga sudah berkoordinasi dengan pihak PLN Rayon Blangpidie karena kawasan tersebut termasuk wilayah Rayon Blangpidie,” pungkasnya. [Serambi]

Related posts