Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ketua DPRA, Tgk Muharuddin dan wakilnya, T Irwan Djohan menandatangani pernyataan untuk tidak ikut kunjugan kerja (kunker) ke luar negeri. Petisi itu diajukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Aceh saat melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRA Aceh, Senin (25/7).
Surat pernyataan yang berisi pernyataan untuk tidak ikut serta dalam kunker ke luar negeri yang dilakukan oleh DPRA tahun 2016 demi kebaikan dan kemaslahatan rakyat Aceh dan bertempel materai Rp6000.
“Ini sebagai bukti bahwa ketua dan wakil DPRA segera membatalkan kunjungan DPRA tersebut dan mereka tidak ikut dalam kunker tersebut,” kata Hasrizal, kordinator aksi, Senin (25/7) di halaman gedung DPRA.
Ia menilai, kunjungan DPRA ke beberapa negara di empat benua dengan anggaran sekitar Rp4 miliar itu tidak tepat. Sebab, masih ada persoalan lain yang harus dibenahi di Aceh.
Sementara itu, Ketua DPRA Tgk Muharuddin menyebutkan perihal kunker ke luar negeri, ia berkomitmen untuk tidak ikut serta dalam kunjungan tersebut.
“Saya sendiri sudah berkomitmen tidak akan berangkat dan boleh dicek, saya pikir lebih baik di sini dululah, lebih penting kita di sini,” katanya pada wartawan.
Ia menambahkan, untuk menggagalkan kunker itu tidak bisa karena sudah ada kesepakatan di dalam badan musyawarah.
“Ada klausul ada aturan seperti PP Nomor 11/2011 dan PP Nomor 11/2010 yang membenarkan kunjungan tersebut,” kata politisi Partai Aceh tersebut.
Lanjutnya, keberangkatan mereka juga atas undangan dari beberapa negara maupun universitas, sebab, undangan itu untuk lembaga, bukan perseorangan.
Ditanya seberapa penting perlunya kunker tersebut, ia mengatakan tergantung menyikapinya seperti apa dan tujuannya untuk apa.
“Ya, kalau kunjungan itu menghasilkan output yang baik demi masyarakat Aceh, saya pikir ada manfaatnya juga,”sebutnya. [Randi]
