Kansas City (KANALACEH.COM) – Seorang bocah berusia 10 tahun tewas usai bermain seluncuran air tertinggi di dunia yang ada di Kansas City, Amerika Serikat. Bocah laki-laki ini merupakan anak seorang anggota parlemen setempat.
Caleb Thomas Schwab tewas usai bermain seluncuran air Verruckt di taman bermain air Schlitterbahn, Kansas City pada Minggu (7/8) waktu setempat. Kepolisian Kansas City menyebut Schwab bermain bersama dua wanita lainnya dalam satu rakit.
Seluncuran air Verruckt memiliki ketinggian 51,4 meter. Meluncur dari Verruckt disebut bagaikan meluncur dari ketinggian 17 lantai dengan kecepatan 80 kilometer per jam. Verruckt sendiri merupakan bahasa Jerman yang berarti ‘gila’.
Polisi dan petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi, menemukan Schwab sudah tak bernyawa. Sedangkan kedua wanita yang ada di rakit yang sama dengan Schwab, mengalami luka ringan di wajah mereka dan masih menjalani perawatan media di rumah sakit.
“Dia (Schwab) tewas karena cedera leher fatal di akhir wahana, di kolam,” demikian pernyataan otoritas setempat, seperti dilansir Reuters, Selasa (9/8).
Usai insiden ini, taman bermain Schlitterbahn Kansas City ditutup hingga Rabu (10/8) besok. Sedangkan wahana seluncuran air itu ditutup selama penyelidikan dilakukan.
Kepolisian setempat dan otoritas taman bermain enggan mengungkapkan rincian soal kematian Schwab. Termasuk apakah bocah ini memenuhi kriteria tinggi badan 137 sentimeter untuk wahana itu, dan juga apakah bocah ini dan dua wanita lainnya memenuhi kriteria berat badan.
Schwab merupakan anak anggota parlemen negara bagian Kansas, Scott Schwab. Pernyataan keluarga Schwab menyebut insiden ini menghancurkan perasaan seluruh keluarga.
“Caleb merupakan pria muda yang luar biasa. Penuh dengan cinta, menggemari bisbol, basket dan sepakbola. Dia selalu melakukan sesuatu,” tutur pendeta yang dekat dengan keluarga Schwab, Clint Sprague.
Menurut Guinness World Record, seluncuran air Verruckt merupakan seluncuran air tertinggi di dunia. Pengelola seluncuran air ini menunda pembukaannya sebanyak 3 kali pada tahun 2014 lalu, demi memastikan keselamatannya. [Detik]
