Peserta Siswa Mengenal Nusantara dari Gorontalo terkesan dengan Aceh

Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2016 saat tiba di Aceh. (RRI)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2016 yang merupakan program BUMN peduli negeri dari Provinsi Gorontalo terkesan dengan budaya dan alam Aceh.

“Banyak kesan yang sama dapat setelah beberapa hari mengunjungi Aceh. Ternyata, Aceh tidak seperti yang dianggap selama ini,” ungkap Yulius, peserta Siswa Mengenal Nusantara asal Provinsi Gorontalo di Banda Aceh, Kamis (11/8).

Yulius, pelajar SMA Negeri 1 Tibawa, Gorontalo, berkunjung ke Aceh bersama 20 pelajar dan sejumlah pendamping. Mereka ke Aceh ikut program BUMN tersebut. Kedatangan mereka difasilitasi PT Angkasa Pura 2.

Yulius menuturkan, semula dirinya waswas ketika terpilih ikut program Siswa Mengenal Nusantara dengan daerah tujuan Provinsi Aceh. Ia waswas karena tsunami.

“Sebenarnya, saya waswas dan takut ada tsunami. Namun, setelah mengunjungi Aceh, rasa khawatir saya hilang. Banyak kesan yang saya dapat setelah berkunjung ke Aceh. Apalagi kunjungan ke Aceh ini yang pertama,” ungkap Yulius.

Senada juga diungkapkan Fadlun Saleh. Guru pendamping dari SMAN 1 Marisa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, menuturkan dirinya sempat berpikir dua kali ketika diminta menjadi pendamping program Siswa Mengenal Nusantara 2016.

“Saya khawatir karena Aceh pernah menjadi daerah konflik. Namun, kekhawatiran itu hilang setelah saya menginjakkan kaki ke Bumi Serambi Mekkah ini,” ungkap Fadlun Saleh.

Menurut dia, informasi yang diterimanya tentang Aceh tidak benar semua. Aceh merupakan daerah yang aman dan masyarakatnya ramah-ramah serta menerima orang dari daerah dengan tangan terbuka.

“Kesan luar biasa yang saya dapatkan di Aceh. Ternyata Aceh tidak seperti yang dikatakan orang. Kunjungan kami hingga 14 Agustus ini terlalu singkat,” ungkap dia.

Fadlun Saleh menuturkan, selama di Aceh banyak tempat yang dikunjungi, seperti usaha kopi saring. Usaha kopi saring ini sudah menjadi ciri khas masyarakat Aceh.

Selain itu, peserta Siswa Mengenal Nusantara juga menyempatkan diri mengunjungi SMK Negeri 3 Banda Aceh. Di sekolah kejuruan itu, rombongan dari Provinsi Gorontalo mendapat banyak penjelasan.

“Sekolah kejuruan di Aceh sudah lebih maju dibandingkan dengan kami di Gorontalo. Informasi yang kami dapatkan di Aceh ini akan kami bagikan di daerah kami. Kami juga ingin sekolah kejuruan di Gorontalo bisa maju seperti di Aceh,” kata dia.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 3 Banda Aceh Saifullah mengatakan, program Siswa Mengenal Nusantara ini memberikan dampak positif bagi anak didik.

“Ini program yang mendidik. Anak didik bisa mengenal daerah lain. Kami berharap program-program seperti ini terus berlanjut, guna menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan,” kata Saifullah.

Sebelumnya, Direktur Human Capital General Affair Information Technologi PT Angkasa Pura 2 Daan Achmad mengatakan, Siswa Mengenal Nusantara 2016 merupakan program BUMN untuk mengisi kemerdekaan Indonesia.

“Program ini merupakan darma bakti BUMN bagi negeri. Dan ini juga merupakan tanggung jawab sosial kami kepada masyarakat. Untuk Aceh, selain PT Angkasa Pura 2, juga ada BUMN lainnya di antaranya PT ASDP, Pindad, dan PTPN I,” kata Daan Achmad. [Antaranews]

Related posts