Rezim Mourinho, Old Trafford akan lebih berisik

Markas Manchester United, Old Trafford. (Reuters)

Manchester (KANALACEH.COM) – Permainan sebuah tim sepakbola tak hanya dipengaruhi dari apa yang diinstruksikan manajer di ruang ganti dan bagaimana para pemain menerapkannya di lapangan. Namun, fans yang dianggap sebagai pemain ke-12 juga punya andil besar.

Hal ini disadari penuh oleh manajer Manchester United, Jose Mourinho. Pria asal Portugal itu sangat menginginkan atmosfer Old Trafford yang lebih berisik dalam meneriakkan dukungan.

Fans MU memang dikenal sebagai fans paling berisik di dunia sejak beberapa tahun lalu. Bahkan ada yang menyebut kalau tingkat kebisingannya menyamai bahkan melebihi suara mesin pesawat jet. Di era Sir Alex Ferguson, Old Trafford akan terasa bising sepanjang laga.

Press Association melakukan survei untuk mengukur tingkat kebisingan tiap stadion tim peserta Premier League.

Metode yang mereka lakukan adalah dengan merekam suara fans di stadion, saat peluit kick off pertama dimulai selama 60 detik, menggunakan aplikasi “Sound Meter” pada smartphone.

Hasilnya, Old Trafford memiliki tingkat kebisingan sebesar 84 decibel (satuan pengukur kerasnya suara). Sedangkan stadion paling berisik kedua terdapat di markas Southampton, St. Mary’s Stadium yang memiliki tingkat kebisingan 78 decibel.

Namun, intensitas kebisingan Old Trafford menurun, tepatnya saat David Moyes dan Louis van Gaal menjabat sebagai manajer. Hal ini dipengaruhi dengan performa tim yang juga menurun.

Tapi di era Mourinho, dia menginginkan tradisi “berisik” ini kembali. Karena Mou menilai itu sebagai faktor penting dalam permainan pasukannya.

Sebagai informasi, Mourinho pernah mengeluhkan minimnya dukungan fans Chelsea saat dia memanajeri The Blues, padahal kursi di Stamford Bridge selalu penuh.

“Itu (berisiknya stadion) bukan karena saya, tapi datang dari tim dan fans. Semua dimulai dari hubungan antara tim dan fans. Jika di Old Trafford, beberapa puluh ribu fans lawan lebih berisik dari 70 ribu fans kami sendiri, itu berarti kami dalam masalah,” kata Mourinho kepada Daily Mail.

“Hal itu berarti menunjukkan tidak adanya hubungan antara tim dengan fans. Jika ada koneksi itu, kami akan menjadi tim yang semakin ditakuti di kandang. Hubungan ini menunjukkan bagaimana tim bermain dan bagaimana keberanian kami. Fans akan seolah-olah merasa ikut bermain di lapangan, dan tak ada kesempatan untuk pendukung tim lawan bersuara,” ujarnya. [Viva]

Related posts