Kemenpar gelar Kompetisi Pariwisata Halal Nasional

Konferensi pers Kompetisi Pariwisata Halal Kemenpar. (Detik)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Indonesia makin memantapkan langkah untuk bisa menjadi destinasi utama pariwisata halal dunia. Untuk terus memacu perkembangannya, Kemenpar mengadakan Kompetisi Pariwisata Halal Nasional.

“Ini baru pertama kali diadakan. Dengan mengikuti kompetisi ini otomatis mempercepat dalam mengembangkan industri pariwisata ramah wisatawan muslim,” ujar Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H) dalam konferensi pers di Kemenpar, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (25/8).

Kompetisi ini diikuti destinasi serta pemain industri pariwisata. Dari objek wisata alam, kuliner, hotel, bandara, resor pantai, hingga agen perjalanan.

Kompetisi ini sudah mencapai tahap asesmen dan penjurian. Dari hasil penilaian dan pleno dewan juri, ada 111 peserta yang masuk nominasi dari 119 yang mendaftar. Selanjutnya pemenang akan dipilih berdasarkan voting online mulai tanggal 26 Agustus-15 September 2016 di situs www.halaltourism.id.

Nantinya akan diberikan penghargaan kepada pemenang dari 15 kategori yang ada. Pemenangnya akan diusulkan ikut dalam kompetisi pariwisata halal internasional, World Halal Tourism Award 2016.

Melalui perlombaan ini, banyak destinasi yang memiliki potensi dalam wisata halal menjadi makin dikenal. Tentunya para peserta lomba juga jadi lebih semangat meningkatkan fasilitas untuk turis Muslim, selama ini memang kesadaran untuk mengembangkan sektor pariwisata Muslim di berbagai destinasi yang sebenarnya berpotensi besar masih belum maksimal.

“Tingkat kesadaran itu yang kurang. Dengan adanya kompetisi ini makin dipercepat. Banyak tidak tahu sekarang jadi ketahuan kan. Tiap tahun akan kita adakan,” tutur Riyanto.

Dalam hal pariwisata halal ini Kemenpar juga telah menyiapkan quick win dalam tiga langkah strategis. Yang pertama adalah global leadership dengan program pemenangan award internasional, peningkatan peringkat dan aktif di berbagai forum internasional.

Kedua, pemasaran dan promosi. Yang terakhir adalah pengembangan destinasi dan kelembagaan. Dalam mengembangkan pariwisara halal, Kemenpar juga mengacu pada 11 kriteria Global Muslim Travel Index ( GMTI), seperti jumlah restoran hingga akomodasi yang tersertifikasi.

“2016 target atraksi minimal 15. Akomodasi sudah 25 tapi yang tersertifikasi harusnya ada 250. Restoran 155 harusnya ada 500,” ucap Riyanto.

Tentunya ketertinggalan akan terus dikejar. Karena target yang dikejar pun tidak main-main, yaitu menjadi destinasi pariwisata halal nomor satu di dunia tahun 2019.

Target kunjungan wisman Muslim juga terus ditingkatkan. Tahun 2016 kunjungan wisman Muslim ditargetkan 2,5 juta dan meningkat menjadi 5 juta di tahun 2018.

“Target ranking 1 di 2019, kita juga upayakan menjadi ranking 1 di tahun 2017 kalau bisa,” kata Riyanto. [Detik]

Related posts