Satelit milik Facebook untuk layani masyarakat Afrika hancur

Ledakan terlihat di Kennedy Space Center. (BBC)

Florida (KANALACEH.COM) – Sebuah ledakan besar yang terjadi di landasan peluncuran SpaceX telah membuat roket dan satelit milik Facebook hancur. Satelit tanpa awak itu bakal diluncurkan untuk menyebarkan layanan internet di Afrika.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Landasan yang seharusnya menjadi uji rutin prapeluncuran roket telah dibersihkan.

Kepala SpaceX, Elon Musk mengatakan kejadian itu terjadi selama pengisian bahan bakar roket dan berasal di sekitar tangki oksigen di atas panggung.

“Penyebab masih belum diketahui,” kata Musk dikutip dari AP, Jumat (2/9)

Kecelakaan itu menjadi pukulan berat untuk SpaceX yang berjuang mengejar ketinggalan pengiriman satelit menyusul kecelakaan peluncuran tahun lalu.

Ini juga jadi kemunduran bagi NASA yang mengandalkan perusahaan swasta untuk mengisi pasokan mereka ke stasiun luar angkasa internasional.

Ledakan terjadi sekira pukul 09.00 di Cape Canaveral Air Force Stasion ketika SpaceX tengah melakukan uji coba menembakkan roket tanpa awak, Falcon.

Tes itu dilakukan sebelum peluncuran yang direncanakan pada Sabtu untuk menyediakan rumah internet untuk bagian sub Sahara Afrika dan Timur Tengah.

Akibat ledakan itu, guncangan terjadi pada bangunan yang jaraknya cukup jauh dari pusat ledakan. Selama beberapa menit, ledakan juga terus terjadi.

Asap hitam memenuhi langit hingga terlihat mendung, setengah jam kemudian awan hitam menggantung rendah di ufuk timur.

Empat jam setelah kejadian, asap masih terlihat. Roket masih terlihat berdiri tapi bagian ketiga teratas telah rubuh.

Ledakan itu terjadi di Launch Complex 40 di Stasiun Angkatan Udara, tepat di sebelah Kennedy Space Center. Staf darurat Kennedy langsung bersiaga setelah ledakan.

Pada saat yang sama, personel lain langsung memantau udara kalau-kalau ada asap beracun. Kendati demikian, angkatan udara memastikan tidak ada ancaman terhadap keselamatan publik.

Landasan peluncuran masih terlarang bagi semua orang, pasalnya masih ada api yang menyala.

“Kami ingin meminimasilir setiap masalah yang mungkin muncul,” kata Shawn Walleck, juru bicara Angkatan Udara ke-45 Spcae Wing.

“Pada saat ini, tidak ada korban, tidak ada yang cedera, dan kami ingin tetap seperti itu,” tambahnya.

Ledakan awal telah membuat karyawan NASA panik melihat apa yang terjadi. Mulanya, ledakan terdengar seperti petir tetapi diikuti ledakan lain yang semakin banyak.

Juru bicara Facebook Chris Norton mengatakan, perusahaannya kecewa dengan kerugian yang dialami, namuntetap berkomitmen untuk misi menghubungkan orang dengan internet di seluruh dunia.

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg sudah berada di Kenya pada Kamis, 1 September untuk membahas akses internet dengan pejabat pemerintah.

Falcon adalah roket yang sama yang pernah diluncurkan SpaceX untuk NASA bulan Juli lalu. SpaceX sendiri merupakan salah satu dari dua perusahaan pengiriman pasokan ke stasiun ruang angkasa milik NASA, Perusahaan ini juga membawa astronot ke stasiun luar angkasa Amerika. [Metrotvnews]

Related posts