Satgas gabungan tangkap Basri, pimpinan kelompok Santoso

Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi menunjukkan foto Basri, anggota kelompok Santoso yang berhasil ditangkap pada Rabu (14/9). (Kompas)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Satuan tugas gabungan di Poso menangkap Basri, orang kepercayaan Abu Wardah alias Santoso, pimpinan kelompok Mujahiddin Indonesia Timur yang tewas ditembak beberapa waktu lalu.

Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi mengatakan, dalam kelompok ini Basri dianggap pengganti sosok Santoso sebagai pimpinan kelompok.

“DPO atas nama Basri barusan saja tertangkap hidup-hidup di Poso Pesisir,” ujar Rudy di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Rabu (14/9).

Basri ditangkap sekitar pukul 09.00 Wita. Penangkapan Basri bermula dari penyisiran satgas di wilayah hutan Poso Pesisir.

Kemudian, petugas menembak satu orang tak dikenal hingga tewas. Belakangan diketahui dia adalah Andika, anggota kelompok Santoso yang masuk daftar pencarian orang.

“Sesudah tertembak, kami cari lagi di pondok. Kemudian Basri kami tangkap,” kata Rudy.

Saat ini, anggota kelompok Santoso yang tersisa sebanyak 13 orang, termasuk istri dari Basri.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengapresiasi langkah cepat satgas Tinombala. Dengan demikian, ia meyakini kekuatan kelompok tersebut kian melemah.

“Masih ada Ali Kalora, orang kepercayaan Santoso. Tapi dia jauh di bawah kelasnya Santoso,” kata Tito.

Sebelumnya, operasi Tinombala diperpanjang setelah masa tugasnya berakhir pada 6 Agustus 2016.

Dalam operasi Tinombala jilid kedua, tim satgas berhasil menewaskan Santoso. Tewasnya Santoso dianggap membuat motivasi anak buahnya kian menurun.

Hal itu yang menyebabkan satu per satu anggota kelompok Santoso menyerahkan diri kepada anggota Operasi Tinombala. [Kompas]

Related posts