Menlu Filipina: AS tak perlu ajari kami soal HAM

Menlu Filipina, Perfecto Yasay. (AFP)

Manila (KANALACEH.COM) – Menteri Luar Negeri Filipina, Perfecto Yasay mengatakan bahwa Filipina menganggap Amerika Serikat adalah sekutu yang terpercaya, namun jangan pernah mengajari Filipina tentang hak asasi manusia.

“Kami tidak bisa terus menjadi ‘saudara’ Amerika. Sebaiknya kita saling menghormati antar negara-negara sekutu,” ucap Yasay, seperti dikutip Inquirer, Jumat (16/9).

Yasay pun berusaha meyakinkan para warga Filipina dan dunia internasional bahwa Filipina mempunyai hubungan yang positif dengan AS.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte telah menjalankan perang narkoba sejak dilantiknya ia menjadi presiden, dua bulan yang lalu.

Perang narkoba ini telah menewaskan hampir 3.000 orang pengguna dan pengedar narkoba. AS beserta PBB mengecam pembunuhan masal ini karena dianggap melanggar hak asasi manusia.

Tak hanya itu, pada KTT ASEAN di Laos pekan lalu, Duterte sempat mengejek Presiden AS Barack Obama yang menyebabkan Obama membatalkan pertemuannya dengan mantan Wali Kota Davao tersebut.

“Anda (Amerika) tak berada di Filipina. Anda seperti mengajarkan kepada kami dan ingin membantu kami bertumbuh. Kami yang akan mengajari Anda tentang hak asasi manusia,” tegas Yasay.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Filipina telah berkomitmen dalam perjanjian kerja sama pertahanan yang ditandatangani sebelumnya di mana akan memberikan akses untuk AS ke lima pangkalan militer Filipina.

Namun, ia mengonfirmasi bahwa Filipina tidak ingin melakukan patroli bersama dengan AS di luar perairan terirorial atau Laut China Selatan. [Metrotvnews]

Related posts