Menpan RB diminta perjelas status guru honorer K2

Puluhan guru honorer K2 se Aceh melakukan aksi damai di depan gedung DPRA, Selasa (20/9). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Puluhan guru honorer yang berasal dari seluruh Aceh, melakukan aksi damai di depan gedung DPRA, Selasa (20/9).

Mereka meminta kepada Gubernur Aceh dan DPRA segera menemui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) terkait penjelasan status guru honorer K2 di Aceh.

“Kita minta pemerintah dan DPRA untuk menemui Menpan RB, guna menyelesaikan masalah yang dialami guru honorer K2 ini,” kata korlap Asosiasi Guru Nanggroe Aceh Darussalam (Asgunad), Cut Aklima.

Dikatakannya, saat ini sudah ada 823 guru honorer K2 yang sudah lulus seleksi Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) 2013 lalu. Namun, saat ini Menpan RB maupun pemerintah belum juga mengangkat status guru tersebut.

Guru yang mayoritas dari sekolah swasta ini, lanjutnya, sangat menyayangkan sikap Menpan RB yang membatalkan pengangkatan mereka karena alasan dari sekolah swasta.

“Kita sangat menyayangkan sikap itu, di sinilah peran pemerintah dan DPRA untuk bisa menyelesaikan masalah ini ke Menpan maupun ke presiden,” ujarnya.

Menurutnya, permasalahan ini pernah dialami oleh sekira 1.800 guru di Papua Barat. Namun, permasalahan itu bisa teratasi karena pemerintahnya mampu menemui Menpan RB untuk mengangkat guru yang sudah dinyatakan lulus.

Senada dengan Ketua Asgunad, Zulkifli mengatakan, agar pemerintah dan DPRA segera menyelesaikan nasib 823 honorer K2 yang telah lulus tes pada 2013.

“Kami menyarankan kepada ketua DPRA untuk menjumpai presiden, agar 823 guru honorer yang telah lulus tes K2 2013 agar segera di-SK-kan, tolong guru, tolong menjumpai presiden,” ujar Zulkifli.

Setelah aksi tersebut, para guru itu melakukan audiensi dengan ketua Komisi V DPRA, M. Al-Fatah. Dalam audiensi tersebut, Al-Fatah mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan segera mencari solusi terhadap persoalan honorer K2 yang sudah dinyatakan lulus Paselnas Menpan namun belum diangkat menjadi pegawai negeri.

“Kita minta waktu kepada para guru selama seminggu untuk mencari solusi terhadap persoalan ini,” kata Al-Fatah di ruang kerjanya saat audiensi dengan para guru honorer K2.

Menurutnya, untuk saat ini ada tujuh ribu orang tenaga honorer di Aceh, namun kata dia untuk honorer K2 Komisi V akan segera menyurati pihak terkait, serta membicarakan ini dengan Gubernur Aceh.

“Selama seminggu ke depan permasalahan ini akan ditindaklanjuti dan segera mencari kesempatan untuk bisa menjumpai Menpan,” tuturnya.

Seusai melakukan aksi, puluhan guru tersebut sempat membaca surat Yasin di halaman gedung DPRA. Hal itu dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap nasib guru honorer yang ada di Aceh. [Randi]

Related posts