Bupati Aceh Tengah: Santri lebih mandiri dari pelajar sekolah formal

Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin (Pak Nas) dikerubuni santri disela pembukaan lomba uji kompetensi bahasa Inggris dan bahasa Arab, Selasa (4/10) di Gedung Olah Seni Takengon. (Ist)

Takengon (KANALACEH.COM) – Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin menyebutkan proses belajar mengajar di dayah membuat santri lebih mandiri dari pelajar sekolah formal.

“Santri itu kemandiriannya tinggi, tidak tergantung kepada orang lain, karena dibiasakan untuk mempersiapkan sendiri segala keperluan belajarnya,” ungkap Nasaruddin di sela pembukaan lomba kompetensi Bahasa Inggris dan Bahasa Arab bagi Santri di Gedung Olah Seni Takengon, Selasa (4/10).

Menurut Nasaruddin, ada kelebihan bagi santri yang belajar di dayah dengan sekolah formal dan biasanya memiliki kemampuan lebih karena dijejali dengan banyak cabang ilmu yang tidak diajarkan di sekolah formal.

Terlebih bagi santri yang mondok, karena lebih banyak waktu untuk mengikuti pelajaran. “Santri yang belajar di dayah biasanya punya pondasi kuat, dan ini sudah ditunjukkan oleh banyak tokoh nasional jebolan dari dayah atau pesantren,” imbuhnya.

Ia mengakui pendidikan dayah di Kabupaten Aceh Tengah masih terus dikembangkan, saat ini sudah terdapat 32 dayah dengan lebih 3.000 santri.

“Walaupun belum semaju daerah lain, tapi Aceh Tengah tetap berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan dayah sebagai alternatif pendidikan yang lebih menekankan pendidikan agama namun tetap diimbangi dengan pendidikan umum,” ujarnya.

Pembukaan lomba uji kompetensi turut dihadiri Ketua DPRK Aceh Tengah, Muchsin Hasan dan beberapa pimpinan Dayah setempat. [Sammy/rel]

Related posts