Infrastruktur di Desa Plu Pakam memprihatinkan

ilustrasi. (Radarnusantara)

Lhoksukon (KANALACEH.COM) – Sarana transportasi di desa Plu pakam, Kecamatan Tanah luas Aceh Utara sangat meperihantikan. Akibatnya, hasil kebun di desa itu sulit dipasarkan.

Menanggapi hal itu, salah seorang tokoh Pemuda di Desa Plu Pakam, Azhar mengatakan, Desa Plu Pakam tanpa infrasruktur yang memadai. Seperti, jembatan yang menghubungkan ke desa tetangga yaitu Desa Lueng Kecamatan Paya Bakong sudah lapuk akibat dimakan usia. Menurutnya, Desa Plu Pakam masih sangat tertinggal dibandingkan dengan desa tetangga yang ada di Tanah Luas.

“Coba dibayangkan jembatan gantung yang ada di desa kami yang menghubungkan ke Desa Lueng sangat tidak cocok untuk dilalui oleh masyarakat dan para siswa. Kemudian, jembatan yang didirikan sekitar tahun 2008 itu sudah rusak parah dan hanya dapat dilalui oleh roda dua,” sebutnya pada wartawan Kamis (13/10).

Ia menilai, untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, masyarakat  terpaksa mengangkut hasil panen melewati derasnya air sungai.

“Setiap hari masyarakat Plu Pakam harus membawa hasil panen, seperti pinang, coklat karet dan sawit harus mengarungi sugai menuju ke Desa Blang Pante Kecamatan Paya Bakong, untuk menjualnya,” cetusnya.

Sementara Keuchik Plu Pakam, Ridwan mengaku, pada tahun 2015 dan 2016 ini, telah menganggarkan dana desa untuk membuat pengerasan jalan agar petani kebun dapat merasakan jalan yang bagus untuk dilalui. “ Namun, karena desa tersebut sangat luas, dan terus kita upayakan dana tersebut untuk membagun desa,”sebut Keuchik Desa Plu Pakam.

Terkait jembatan yang belum ada dan yang sudah rusak, keuchik meminta kepada pemerintah untuk membagun Desa Plu Pakam, dikarnakan sangat disayangkan jika siswa harus mengarungi sungai untuk menimba ilmu.

“Selain itu, kita juga sagat membutuhkan pembangunan jalan dan jembatan plat beton yang bisa menghubungkan ke Desa Tumpok Aceh, jika jalan tersebut dibangun maka masyarakat desa kami lebih mudah dan lebih dekat untuk menuju ke pusat Tanah Luas, “ujar Ridwan. Ia berharap pemerintah dapat merealisasikan infrastruktur tersebut. [Rajali Samidan]

Related posts