Kondisi ruang kelas SMPN 2 Sawang memprihatinkan

Kondisi plapon ruang belajar SMPN 2 Sawang, Kabupaten Aceh Selatan pecah dan atap bocor sehingga proses belajar mengajar di sekolah tersebut tidak berjalan maksimal. (Antara)

Tapaktuan (KANALACEH.COM) – Sejumlah ruang kelas gedung SMP Negeri-2 Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, kondisinya sangat memprihatinkan, sehingga tidak difungsikan karena dikhawatirkan akan mengancam keselamatan siswa.

Kepala SMPN 2 Sawang, Misbah di Sawang, Kamis (13/10) mengatakan, beberapa gedung yang dibangun pemerintah sejak tahun 2009 itu telah mengalami kerusakan serius, bahkan diantaranya terpaksa tidak difungsikan lagi.

Untuk kelanjutkan proses belajar mengajar dan menciptakan kenyaman bagi pelajar, kata dia, pihaknya berharap pemerintah mengalokasikan anggaran untuk renovasi (rehab) bangunan yang telah rusak tersebut.

“Kerusakan terhadap beberapa gedung ruang belajar tersebut di antaranya terjadi di bagian plafon, kaca pecah, atap bocor dan lantai pecah-pecah,” ujar dia.

Kondisi serupa juga terjadi pada gedung laboratorium dan ruang dewan guru. Kondisi ini mengakibatkan beberapa ruangan tidak dapat difungsikan. Apabila terus dibiarkan, tidak tertutup kemungkinan fasilitas pendidikan ini akan ambruk dengan sendirinya, kata Misbah.

Menurutnya, kondisi kerusakan beberapa gedung ruang belajar di sekolah yang berlokasi di Desa Trieng Meduro Baroh, Kecamatan Sawang tersebut telah berulang kali disampaikan kepada pihak Dinas Pendidikan Aceh Selatan, namun hingga saat ini belum ada tindaklanjut yang konkrit di lapangan.

“Situasi itu kami sampaikan senantiasa untuk kenyamanan dan kesinambungan proses belajar mengajar dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kalau disebut butuh perhatian, sebenarnya semua sekolah harus diperhatikan, tetapi tentunya mengutamakan yang lebih mendesak,” ujar Misbah.

Dia menyebutkan, SMPN 2 Sawang memiliki pelajar sebanyak 106 orang. Kelas I terdiri satu rombongan belajar (Romber) dengan 24 siswa, Kelas II dua Romber 39 siswa dan Kelas III juga dua Romber berjumlah 43 siswa.

Lembaga pendidikan ini memiliki 13 guru PNS, 14 guru honorer dan  10 Tata Usaha (TU) PNS ditambah satu tenaga bhakti.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Selatan, Martunis yang dikonfirmasi mengatakan, jika memang ada fasilitas pendidikan yang rusak dan tidak bisa difungsikan, pihaknya meminta kepada pihak sekolah agar segera membuat laporan sekaligus mengajukan proposal untuk ditindaklanjuti.

“Kalau kerusakannya memang mendesak dan butuh perbaikan segera maka pihaknya berjanji segera akan mengusulkan perbaikannya pada tahun anggaran 2017,” katanya.

“Insya Allah, jika ada kebutuhan pendidikan yang sifatnya mendesak akan diakomodir segera. Terkait gedung SMPN 2 Sawang yang mengalami kerusakan, segera akan kita usulkan perbaikan atau renovasinya pada tahun 2017. Namun, kepala sekolahnya jangan tinggal diam, mohon dibuat usulan,” demikian Martunis. [Antara]

Related posts