Mahasiswa UIN Ar-raniry tolak logo baru

Mahasiswa UIN Ar-raniry melakukan aksi demontrasi menolak logo baru hasil sayembara di depan gedung rektorat UIN Ar-raniry Banda Aceh, Selasa (18/10). (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam koalisi peduli mahasiswa UIN Ar-Raniry, melakukan aksi massa untuk menolak logo baru hasil sayembara, karena dinilai tidak mencerminkan nilai-nilai ke-Acehan dan sejarah UIN sendiri.

Aksi tersebut berlangsung di depan gedung Auditorium Prof Aly Hasymi UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Selasa (18/10).

“Kami seluruh mahasiswa UIN hari ini menyatakan menolak logo tersebut, karena sangat bertentangan dengan nilai keAcehan,” kata korlap aksi, Jaili Farman kepada wartawan.

Pihaknya menyesalkan sikap kampus yang seolah ingin mengaburkan nilai nilai budaya Aceh. Meskipun dalam bentuk logo. Namun ia menilai itu akan berdampak kepada identitas UIN Ar-raniry sendiri.

Selain menolak logo baru, mahasiswa juga menolak penerapan parkir elektronik. Menurut massa aksi, parkir elektronik tidak akan berdampak pada keamanan kendraan mereka.

“Kami menolak parkir, karena kami harus bayar setiap hari namun pada saat kendaraan kami hilang tidak ada yang tanggung jawab,” kata Misran, wakil presiden mahasiswa UIN Ar-Raniry.

Pantauan di lokasi, aksi ini sempat bersitegang dengan aparat kepolisian dari polresta Banda Aceh. Pasalnya, mahasiswa melarang polisi untuk masuk ke kampus.

Aksi saling dorongpun tidak dapat dihelakkan. Sehingga, polisi memberi peringatan dengan tembakan ke udara untuk menenangkan massa aksi.

Merasa aksinya tidak ditanggapi pihak kampus, massa juga terlibat adu dorong dengan pihak satpam, karena pihak mahasiswa ingin menerobos gedung rektorat UIN Ar-raniry untuk meminta penjelasan rektor. Dalam aksi itu, terpaksa kapolres Banda Aceh langsung turun tangan kembali untuk menenangkan massa aksi.

“Jika terjadi tindak kriminal di dalam kampus kami tetap masuk, kedatangan kami bukan untuk memukul mahasiswa, tetapi untuk menenangkan,” kata kapolresta Banda Aceh, Kombes pol T Saladin ditengah massa aksi.

Setelah melakukan aksi sekira satu jam, akhirnya Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Farid Wajdi keluar menjumpai pendemo didepan kantor rektorat. Ia mengatakan, soal logo belum final dan belum diputuskan. Logo tersebut juga tidak langsung dipakai menjadi logo terbaru kampus UIN Ar-Raniry.

“Ini masih proses. Nanti logo itu akan dimodifikasi sesuai keinginan kita, itu kesepakatan anggota senat dan perjanjian yang diteken pemenang,” kata Farid.

Dikatakan, pihaknya juga menerima kritikan dari pihak manapun untuk memperbaiki dan menyempurnakan logo tersebut.

Disamping itu, rektor juga menampung keluhan mahasiswa saat beraudiensi. Adapun keluhan mahasiswa tersebut ialah, mempertanyakan kejelasan dana PPL, persoalan KTM mahasiswa angkatan 2015, fasilitas asrama putri dan mahalnya SPP di kampus UIN Ar-raniry.[Randi]

Related posts