Pengoperasian kereta api di Aceh mulai 1 November

Ilustrasi - kereta api. (Okezone)

Medan (KANALACEH.COM) – Manajemen PT Kereta Api Indonesia merencanakan pengoperasian kembali kereta api (KA) lintas Stasiun Bungkah-Krueng Mane-Krueng Geukeuh, Lhokseumawe, sepanjang 11,3 kilometer pada 1 November 2016.

“Manajemen yakin pengoperasian lintasan yang sebelumnya sudah tidak aktif sejak Juli 2014 itu bisa diaktifkan mulai 1 November 2016,” ujar Manager Humas KAI Divre I Sumut, Joni Martinus yang dihubungi melalui telefon selular dari Medan, Kamis (20/10).

Joni Martinus yang baru dua hari menjabat Manager Humas KAI Divre I itu sedang berada di Aceh mendampingi pejabat KAI yang melakukan uji coba track tersebut.

Hasil uji coba pada 19 Oktober dan 20 Oktober, katanya, KA di lintasan itu dinyatakan sudah layak beroperasi.

Pejabat yang ikut “test track” antara lain VP Divre I Sumut, Mateta R, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera bagian utara, Nur Setiawan dan termasuk jajaran pejabat daerah Aceh.

Dia menjelaskan, pada tanggal 19 Oktober, manajemen KAI, melakukan uji coba berbagai sarana dan prasana di stasiun dan termasuk sumber daya manusia (SDM).

Uji coba dilanjutkan pada Kamis, 20 Oktober 2016 dengan melakukan “test track” sarana dan prasarana kereta api lintas Bsungkah-Krueng Mane-Krueng Geukeuh yang sepanjang 11,3 kilometer itu.

“Terkait dengan akan dioperasikannya kembali kereta api di lintasan itu, manajemen KAI sudah melakukan sosialisasi ke berbagai kalangan soal operasional angkutan KAI itu,” kata Joni yang sebekumnya menjabat salah seorang trainer di Pusdiklat Bandung.

Sosialisasi dilakukan terhadap warga di sekitaran lintasan KA perintis tersebut hingga masyarakat luas. Bahkan, sosialisasi dilakukan hingga ke sekolah.

“Manajemen KAI berharap semua masyarakat mengetahui dan bahkan mendukung dioperasikannya kembali lintasan KA di Lhokseumawe itu,” katanya.

Sosialisasi, bukan hanya untuk menjaga keselamatan di sekitar lintasan, tetapi meningkatkan layanan jasa angkutan orang dan barang.

Jono menegaskan, KAI memang sedang dan terus membenahi sarana dan prasarana kereta api termasuk mengaktifkan kembali lintasan KA yang tidak aktif, namun dinilai masih potensial.

Pembenahan juga dilakukan terhadap sumber daya manusia KAI sejalan dengan upaya Pemerintah meningkatkan peran jasa KA sebagai angkutan utama orang dan barang. [Antara]

Related posts