Stok atlet badminton putri Indonesia masih kurang

Karantina atlet badminton putri. (badminton.org)

Surabaya (KANALACEH.COM) – Stok atlet putri bulutangkis Indonesia masih kurang. Meskipun ada pemain putri di pelatnas, Pengurus Besar (PB) PBSI menilai masih belum bisa diandalkan dalam waktu dekat.

“Memang sekarang ini kita kekurangan (atlet) bulutangkis putri,” kata Kasubbid Pembinaan dan Prestasi PB PBSI Rexy Mainaky saat jumpa pers Sirkuit Nasional (Sirnas) Milo Competition di GOR Sudirman, Surabaya, Sabtu (22/10).

Rexy yang hadir bersama Ricky Subagja, pasangannya dulu, mengatakan bahwa bibit-bibit atlet putri bulutangkis, untuk tunggal putri maupun ganda putri, masih belum menonjol. Tapi ia menegaskan untuk mencetak prestasi tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

“Semuanya butuh proses, dan tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan,” ujarnya.

Menurutnya, bibit atlet yang muncul dari klub-klub harus terus dipoles untuk menjadi atlet yang berprestasi. Nah, klub sendiri dinilainya masih kurang fokus menangani hal tersebut, terutama bagi atlet putri.

“Kan yang dibina banyak, ada tunggal putra, putri dan ganda. Jadi kurang fokus,” terangnya sambil menambahkan, bahwa untuk mencetak atlet berprestasi bukan hanya tugas klub atau pelatnas. “Ini tugas pekerjaan rumah semua insan bulutangkis.”

Dengan even seperti Milo tersebut, yang diikuti lebih dari 500 peserta, Ricky Subagja pun berharap akan muncul bibit atlet yang berprestasi.

“PBSI memberikan kesempatan kepada Milo untuk terus memfasilitasi even seperti ini, dan masuk dalam agenda resmi PBSI. Nantinya akan mendapatkan poin nasional,” kata Ricky yang menjabat sebagai kasubbid humas dan sosial media PBSI tersebut.

“Kita harapkan, jangan sampai juara (Sirnas) di dua atau tiga tahu ke depan nama-nama ini tidak ada,” sebut Ricky. [Detik]

 

Related posts