Chelsea menang telak, Mourinho kesal

Gary Cahill merayakan gol usai menjebol gawang MU di Stamford Bridge, London, Minggu (23/10).

London (KANALACEH.COM) – Chelsea menang telak 4-0 saat menjamu Manchester United yang dilatih mantan manajernya, Jose Mourinho, pada pertandingan di Stamford Bridge, Minggu (23/10).

Partai lanjutan Premier League pekan ke-9 ini merupakan laga pertama Mourinho di Bridge sejak berpisah dengan Chelsea pada Desember 2015.

Reuni pria Portugal itu dengan mantan klubnya berujung bencana akibat gol kilat Pedro Rodriguez pada 30 detik pertama, Gary Cahill (21′), Eden Hazard (62′), dan N’Golo Kante (70′).

Kekalahan telak ini membuat Man United meneruskan dahaga kemenangan di liga sejak memasuki Oktober. Sebelumnya, Setan Merah ditahan Stoke City 1-1 dan Liverpool FC 0-0.

Di lain pihak, Chelsea melanjutkan tren positif dengan kemenangan ketiga tanpa putus disertai clean-sheet. Tripoin steril pekan ini menyusul kemenangan atas Hull City 2-0 dan Leicester City 3-0.

Tribune Stamford Bridge langsung bergema ketika laga baru memasuki setengah menit.

Kekacauan komunikasi di lini belakang United membuka ruang bagi Pedro untuk meneruskan umpan lambung Marcos Alonso dengan tembakan kaki kiri akurat.

Torehan penyerang sayap Spanyol itu tercatat sebagai gol tercepat di Premier League musim ini.

Mourinho kembali menghela napas di pinggir lapangan ketika tembakan jarak dekat Cahill menggetarkan jala gawang David de Gea untuk kali kedua. Cahill menyambut bola liar yang berawal dari sepak pojok Eden Hazard.

Saat periode istirahat, statistik memperlihatkan keunggulan Man United soal penciptaan peluang. Pasukan Mourinho melepas 7 percobaan dan Chelsea 6 kali.

Pascajeda, United tetap bermain agresif demi mengatasi defisit. Masuknya Juan Mata menggantikan Marouane Fellaini membuat Mourinho mengubah pola awal 4-2-3-1 menjadi 4-4-2.

United lebih ofensif dengan mendorong Marcus Rashford menemani Zlatan Ibrahimovic sebagai duet lini depan.

Perubahan ini mendongkrak alur serangan United di kedua sayap, tetapi meninggalkan lubang di pertahanan saat mereka menyerang.

Chelsea memanfaatkan kondisi dengan menambah dua gol via sepakan Hazard dan tembakan datar menyilang Kante. Skor akhir 4-0 untuk kemenangan The Blues.

Kemenangan telak di Bridge menempatkan Chelsea di peringkat ke-4 dengan 19 poin. Sementara Man United tercecer di posisi ke-7 dengan defisit 5 angka dari The Blues.

Mourinho kesal ke Conte

Di akhir pertandingan, manajer MU, Jose Mourinho, membisikkan sesuatu kepada Antonio Conte.

“Kepulangan” Mourinho ke markas Chelsea itu, membuat United tampil di bawah standar.

Di pinggir lapangan pun ada pemandangan yang kontras: Mourinho memasang muka masam, sementara Conte berteriak kegirangan.

Bahkan, ketika timnya sudah unggul 4-0, Conte memberikan gestur ke seluruh penjuru stadion–yang diarahkan kepada suporter Chelsea–untuk bersuara lebih lantang.

Perilaku Conte itulah yang, kabarnya, tidak disukai Mourinho. Di akhir pertandingan, Mourinho tidak hanya menyalami Conte, tetapi juga membisikkan sesuatu ke telinga manajer asal Italia tersebut.

Menurut Sky Italia, Mourinho berbisik demikian dalam bahasa Italia: “Kau seharusnya meminta penonton bersorak saat (unggul) 1-0, bukan saat 4-0. Itu memalukan.”

Conte kemudian membenarkan. Menurutnya, dia tidak bermaksud untuk mempermalukan siapa pun. Namun, ketika itu dia merasa bahwa suara suporter Chelsea kalah ramai dari pendukung United, sehingga Conte meminta mereka bersuara lebih lantang.

“Saya dulu pemain sepakbola, saya tahu bagaimana seharusnya berlaku di atas lapangan,” ucap Conte kepada Sky Italia.

“Fans United terus bernyanyi, sementara pendukung kami tetap diam terlepas dari luar biasanya penampilan tim kami. Saya ingin para penonton memberikan aplaus kepada para pemain, yang mana menurut saya cukup wajar.”

“Saya selalu menaruh hormat kepada siapa pun. Tidak ada masalah apa-apa dengan Jose, apa yang saya lakukan biasa-biasa saja. Saya tidak mengejek siapa pun, saya selalu menaruh hormat kepada siapa pun,” kata Conte.

Bicara soal perayaan di pinggir lapangan, Mourinho sendiri sebenarnya cukup ekskentrik–dan terkadang kontroversial.

Beberapa di antaranya adalah ketika tim FC Porto-nya menyingkirkan United di Liga Champions, di mana ia berlari dari technical area menuju sudut lapangan tempat pemain-pemainnya merayakan gol, atau ketika merayakan kelolosan Inter ke final Liga Champions di kandang Barcelona, di mana Victor Valdes sampai harus menghadangnya. [Kompas/Detik]

Related posts