Mantan kombatan pilih calon kepala daerah dari jalur independen

jurnalpapua.com

Blangpidie (KANALACEH.COM) – Sebagian mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menyatakan mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Aceh Barat Daya (Abdya) dari jalur independen dan bukan yang diusung oleh Partai Aceh (PA) pada Pilkada 2017.

Mantan juru bicara GAM Wilayah Blangpidie, Zainal Cot di Blangpidie, Minggu (23/10) mengatakan, pasangan calon independen yang mendapat dukungan tersebut adalah Muhammad Qudusi Syam Marfali dan Hamdani.

Hamdani atau lebih dikenal dengan sebutan Dekgam, merupakan bekas Panglima GAM Wilayah Blangpidie yang maju sebagai wakil bupati Abdya pada Pilkada 2017.

Sedangkan Muhammad Qudusi Abu Syam Marfali adalah pimpinan pondok pesantren Bustanul Huda di Kabupaten Abdya yang merupakan anak kandung almarhum Abu Syam Marfali seorang ulama besar di daerah itu.

Zainal Cot mengatakan, dukungan yang diberikan kepada Qudusi dan Dekgam tersebut diberikan melalui pernyataan sikap oleh sebagian mantan kombatan yang dilaksanakan di komplek pesantren Darul Muhibbah, Desa Alu Pisang, Kecamatan Kuala Batee, Minggu pagi.

“Sekitar 300 orang yang terdiri dari mantan kombatan GAM, para istri dan anak-anak mereka hadir dalam acara pernyataan sikap tersebut termasuk puluhan mantan petinggi PA/KPA Wilayah Abdya khususnya yang tidak mendukung pasangan calon Erwanto/Muzakir ND yang diusung Partai Aceh,” katanya.

Kata Zainal Cot, pasangan bakal calon bupati yang diusung Partai Aceh tersebut tidak diberikan dukungan oleh sebagian mantan kombatan GAM dikarenakan mereka berdua itu bukan kader Partai Aceh dan proses pengusungannya dilakukan tanpa musyawarah.

“Sudah puluhan kali kami minta agar dilakukan musyawarah untuk menentukan calon bupati yang diusung Partai Aceh, namun tidak digubris permintaan kami,” katanya.

Selain tidak pernah dilakukan musyawarah, kata dia, orang yang diusung tersebut bukan kader Partai Aceh di Kabupaten Abdya, malah calon wakil bupati yang diusung untuk mendampingi Erwanto merupakan orang yang sering menjelekkan keberadaan Partai Aceh.

Acara pernyataan sikap itu berlangsung dari pukul 10.00 WIB hingga siang kemudian dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Qazi KPA Wilayah Blangpidie, Abu Zaini Dahlan. [Antara]

Related posts