Takengon (KANALACEH.COM) – Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin mengharapkan dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan untuk mendirikan Pelabuhan Darat (Dry Port) agar lebih mudah guna melakukan ekspor kopi Gayo.
“Kita sudah usulkan, sebelum pendirian Dry Port terlebih dahulu harus diawali dengan kewenangan kabupaten untuk menerbitkan SKA (Surat Keterangan Asal),” ujar Nasaruddin, Senin (24/10).
Pernyataan Nasaruddin tersebut juga sudah disampaikannya dalam forum Kontes Kopi Spesialti Indonesia (KKSI) ke-8 yang berlangsung sejak Kamis (20/10) hingga Minggu (23/10) di Takengon.
Menurut Nasaruddin sudah saatnya SKA dapat diterbitkan di Aceh Tengah, mengingat kuantitas ekspor Kopi Gayo yang sangat besar didukung produktivitas di 3 Kabupaten, yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues, yang memiliki 115 ribu hektar lebih lahan kopi.
Sejauh ini, Nasaruddin mengakui Pemerintah telah memberi dukungan sangat besar untuk meningkatkan nilai tambah Kopi Arabica Gayo, diantaranya yang monumental adalah penetapan sertifikat Indikasi Geografis Kopi Arabica gayo pada tahun 2010, ditambah lagi saat ini sedang dalam proses pendaftaran indikasi geografis Kopi Gayo ke Uni Eropa.
Selain itu, Kabupaten Aceh Tengah saat ini merupakan satu-satunya daerah kabupaten di Indonesia yang diberi kewenangan untuk mengeluarkan Surat Persetujuan Ekspor Kopi (SPEK).
Kesempatan untuk pendirian Dry Port di Kabupaten Aceh Tengah semakin terbuka setelah mulai diaktifkannya Sistem Resi Gudang kopi dan izin untuk melakukan lelang kopi. [Aidil/rel]
