FKL dan BKSDA Aceh Selamatkan Harimau Sumatera

ilustrasi. (dw.com)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Dinas Kehutanan Aceh bersama LSM berhasil mencegah perburuan seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terjerat di hutan Samarkilang, Kabupaten Bener Meriah pada Jumat lalu.

“Informasi harimau kena jerat ini kami peroleh dari tim patroli yang diinisiasi oleh Forum Konservasi Leuser (FKL), Dinas Kehutanan Aceh dan BKSDA Aceh, pada hari Kamis, 20 Oktober lalu. Laporan ini segera ditindaklajuti dengan mengirimkan tim rescue yang terdiri dari ketiga lembaga tersebut serta dokter hewan dari Pusat Studi Satwa Liar Unsyiah untuk memastikan harimau itu selamat dari pemburu,” kata Kepala BKSDA Aceh Genman S. Hasibuan, lewat rilis yang diterima kanalaceh.com, Senin (31/10) di Banda Aceh.

Sambil menunggu kedatangan tim rescue, tim patroli terus mengawasi lokasi di sekitar harimau yang terjerat. Diperlukan perjalanan selama 2 hari dari perkampungan terdekat untuk mencapai lokasi ini. Sebelum tim rescue tiba di lokasi, diperoleh kabar dari tim patroli bahwa harimau yang terjerat berhasil melepaskan diri. “Kami memastikan satwa tersebut tidak berhasil dipanen oleh pelaku perburuan. Di jerat yang ditertinggal, masih ditemukan sisa-sisa bulu yang menempel” Lanjut Genman S. Hasibuan.

Ia mengatakan, harimau itu sengaja dijerat oleh pemburu yang memasang perangkap harimau di kawasan hutan lindung di Samarkilang. Dengan kondisi hutan sekunder dataran rendah yang cukup baik, di lokasi ini masih ditemukan populasi harimau dan mangsanya.  Tetapi ancaman yang tinggi dari kegiatan perburuan menyebabkan populasi tersebut turun drastis dalam beberapa waktu ini. Patroli pengamanan dan perlindungan satwa liar yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Aceh, BKSDA Aceh bersama FKL di wilayah ini sudah mulai menunjukkan hasil walaupun belum sepenuhnya menekan perburuan. Pada bulan Oktober 2016 ini saja tim berhasil merusak 9  perangkap harimau.

Anas Mahmudi, Kepala KPH-3 Langsa menyatakan bahwa Kawasan hutan di Samarkilang merupakan lokasi terpenting untuk melindungi ketersedian air di sebagian Aceh Utara dan Aceh Timur, selain karena faktor keragaman hayati yang tinggi. Bila hutan di wilayah ini rusak maka Aceh akan kehilangan hutan yang mengatur air bagi sistem pertanian terbaik di Aceh di kedua kabupaten tersebut. Di kawasan ini masih ditemukan populasi gajah, harimau dan orangutan yang perlu diselamatkan.

Sementara, Dedyansyah, Direktur FKL menyatakan bahwa Samarkilang menjadi target operasi timnya sejak 2 tahun belakangan ini. Saat ini sudah terbentuk 1 tim untuk melindungi wilayah tersebut. Tim yang dibentuk ini terdiri dari seorang 4 orang masyarakat dan seorang staf Polhut/Pamhut. Kami berencana menambah tim di wilayah ini agar memperkuat pengamanan wilayah tersebut selain melakukan edukasi ke sekolah-sekolah. Kami berharap, semua pihak dapat saling bersinergi untuk mencegah perburuan satwa liar dan kerusakan hutan di KEL serta meningkatan kesejahteraan masyarakat dari sumber selain eksploitasi hutan,” Kata Dedy.

Bentang Alam Kawasan Ekosistem Leuser – Ulue Masen merupakan habitat terpenting Harimau Sumatera di dunia yang ditetapkan sebagai lokasi pemulihan populasi harimau sumatera bersama tempat lain yaitu TN Kerinci Seblat, TN Bukit Tigapuluh, TN. Bukit Barisan Selatan, Kampar-Kerumutan, dan Bukit Balai Rejang Selatan. Diperkirakan paling sedikit 150 individu dari 400 individu Harimau Sumatera liar yang tersisa di dunia hidup di bentang alam ini. [Randi/rel]

Related posts