Pelaku bom Samarinda belajar merakit di Aceh

Pelempar bom molotov di Gereja Oikumene Samarinda (ist/detik)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan pelaku peledakan bom rakitan di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, pada Minggu (13/11) kemarin, belajar merakit bom di Aceh pada 2009–2011.

“Pelaku belajar merakit bom saat di Aceh dari 2009–2011. Pasca-ledakan, tim lakukan langkah penyelidikan dan geledah di sebuah rumah di Lowajana Indah Blok VV Nomor 13,” kata Boy di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (14/11).

Dari hasil penggeledahan ini, kata Boy, pihaknya mengamankan laptop, handphone, dan dokumen-dokumen yang di rumah tersebut.

Ia melanjutkan, sejumlah saksi juga dalam pemeriksaan dan diduga memiliki hubungan dengan pelaku.

“Saat ini pemeriksaan intensif dilakukan. Ada beberapa kerugian materiil, barbuk (barang bukti) hasil dampak empat sepeda motor terbakar. Tim Densus (88 Antiteror) masih mengembangkan,” ujar dia.

Menurut mantan Kapolda Banten ini, setelah diperiksa selama 7×24 jam, pihaknya baru akan menentukan status 15 saksi itu, apakah sebagai saksi atau pihak yang membantu.

“Kita duga orang yang punya hubungan, komunikasi dengan yang bersangkutan. Umumnya yang bersangkutan diduga punya kontak komunikasi dengan saudara Juanda,” tandasnya. [Okezone]

Related posts