Dua desa di Singkil dikepung banjir

Banjir di 3 kecamatan Aceh Singkil mulai surut
ilustrasi - Banjir. (haidbarasa.com)

Aceh Singkil (KANALACEH.COM) – Dua desa yang berdampingan yakni Teluk Rumbia dan Ranto Gadang di Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil kembali terkurung banjir bandang selama tiga hari terakhir, akibat hujan lebat yang mengguyung daerah itu.

Pentauan di lokasi, Kamis (17/11), akibat banjir kiriman dari Sungai Cinendang yang bermuara ke Sungai Rintis Aceh Singkil, mengakibatkan akses arus transportasi menuju dua desa yang berada di daerah aliran sungai (DAS) maupun sebaliknya menjadi lumpuh.

Karena jalan yang menghubungkan desa pasar pusat kota menuju Desa Teluk Rumbia dan Ranto Gadang itu terendam banjir.

Diperkirakan dalam dua minggu berturut-turut daratan Aceh Singkil diguyur hujan yang tingkat intensitas curah hujannya tinggi, namun tidak begitu signifikan.

Kemudian, jalan yang menghubungkan Desa Pasar dengan dua desa yang bermukim di DAS itu terendam banjir yang diperkirakan ketinggiannya mencapai sepinggang hingga dada orang dewasa,  sehingga solusi akses masyarakat desa itu  untuk keluar berbelanja kebutuhan pokok dan air bersih maupun beraktivitas sehari-hari terpaksa mengambil inisiatif menggunakan jasa perahu atau sampan yang bermesin robin.

“Sudah tiga hari ini desa kami Teluk Rumbia terendam banjir, dan akses jalan biasa yang menghubungkan desa kami menuju Desa Pasar terendam,” kata Zulkarnain warga setempat.

Lanjutnya, desa ini kembali terkurung banjir,  sehingga masyarakat yang hendak beraktivitas keluar  menggunakan jasa perahu mesin dengan tarif Rp20 ribu PP dan Rp80 ribu bila membawa sepeda motor ke dalam sampan, ” katanya.

Sedangkan pihak instansi terkait, kata Zulkarnain,  belum ada hingga saat ini yang memantau ke lokasi.

Zulkarnain berharap banjir yang kerap melanda kampongnya diberikan fasilitas perahu yang meringankan ongkos tarif kepada masyarakat yang beraktifitas keluar masuk kampung.

“Saya berharap penyaluran air bersih untuk dikonsumsi masyarakat, karena sumber air bersih bila tiba musim banjir sangat sulit didapat kecuali dibeli,” ujar Zulkarnain. [Antara]

Related posts