Belanja narkotika di Indonesia capai Rp 72 Trilliun per Tahun

Ilustrasi - Barang bukti Sabu seberat 4,8 kg yang akan dimusnahkan oleh Polresta Banda Aceh di Mapolresta, Kamis (27/10). (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan terdapat sedikitnya 72 jaringan narkotika yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut Buwas, sapaan akrab Budi, satu jaringan narkotika tersebut dapat menghasilkan Rp 1 triliun dalam setahun.

“Artinya, belanja narkotika di Indonesia tak kurang dari Rp 72 triliun dalam setahun. Makanya, kita harus antisipasi bersama. Ini belanja yang merusak bangsa. Kita komit dan serius untuk lakukan ini (penindakan) sampai seterusnya,” kata Buwas di kantor BNN, Jakarta Timur, Jumat (18/11).

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan bersama BNN menggagalkan penyelundupan sabu seberat 100,615 kilogram pada Selasa lalu. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam penggerebekan di Kosambi, Dadap, Tangerang, itu ditemukan pula 300.250 butir happy five.

Petugas juga menangkap seorang tersangka, YJ, 33 tahun, warga negara Taiwan, serta dua tersangka lainnya, ZA, 31 tahun, warga negara Indonesia, dan HCHL, 35 tahun, warga negara Taiwan. Tersangka terancam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Menurut Budi Waseso, penggerebekan gudang penyimpanan narkoba tersebut merupakan salah satu penindakan kasus narkoba yang terbesar. “Ini hadiah tahun baru. Menjelang tahun baru, memang makin banyak barang yang masuk ke Indonesia. Ini adalah keberhasilan bersama antara BNN dengan Bea-Cukai, Polri, dan TNI.”

Buwas mengatakan seluruh instansi tersebut sama-sama memiliki kepentingan untuk menangani masalah narkotika. Dalam operasinya di lapangan, BNN memang selalu berkoordinasi dengan Polri dan TNI. “Bilamana kami menemukan petugas Polri atau TNI di lapangan, akan ditangani oleh institusi yang bersangkutan.”

Sinergi antarinstansi tersebut, menurut Buwas, juga diperlukan untuk menjaga keutuhan bangsa karena saat ini negara dalam keadaan darurat narkoba. “Upaya tersebut bisa berhasil dengan adanya sinergi, sesuai perintah Bapak Presiden. Untuk memerangi narkoba, semuanya harus terlibat,” kata Budi Waseso. [Tempo]

Related posts