Pangdam IM dukung maklumat Kapolda Aceh

(ist)

Langsa (KANALACEH.COM) – Berdasarkan maklumat Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang berisi  tentang larangan aksi demo dan gelar sajadah di Jakarta pada Jumat 25 November dan 2 Desember mendatang.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan kepada seluruh Pangdam, Danrem, Pangkotama, Dalantamal dan Danlanud di semua daerah bekerja sama dengan Polri untuk dapat mengantisipasi,mencegah dan mendata kekuatan massa rencana aksi bela Islam jilid 3, sehingga dapat mewujudkan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

Berdasarkan perintah itu, Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Tatang Sulaiman menghimbau dan mengajak  masyarakat untuk tetap berpedoman kepada Bhinneka Tunggal Ika.

Karena itu merupakan  kekuatan bangsa Indonesia dan harus tetap terpelihara bersama-sama. Lakukanlah kompetisi Pilkada yang akan berlangsung dengan penuh bermartabat, sehingga tidak sampai membuat masyarakat kita terpecah belah dan saling fitnah.

Hal itu disampaikan Pangdam IM saat menghadiri Launching dan relaese maklumat Kapolda Aceh, Brigjen Pol Rio Septianda Djambak  yang berlangsung Pendopo Walikota Langsa, Selasa (22/11).

Terkait dengan aksi demo yang direncanakan pada 25 November dan 2 Desember 2016 mendatang, Pangdam mengatakan Launching dan relaese maklumat Kapolda Aceh yang berisi 5 point mulai dari larangan berunjukrasa di jalan jalan protokol sampai himbauan untuk tidak mengerahkan massa ke jakarta,  dimaksud untuk menyikapi perkembangan dan situasi yang berkembang di Jakarta.

Mayjen TNI Tatang Sulaiman juga menyatakan, maklumat ini diberikan oleh negara dan hadir di tengah – tengah masyarakat, yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dan memberikan rasa aman dan nyaman.

“Karena hal tersebut, merupakan kewajiban negara, agar masyarakat yang tidak mengerti, tidak ikut – ikutan melakukan aksi unjuk rasa, dan terbawa isu-isu yang tidak baik,” tegas Pangdam.

Pangdam juga meminta kepada masyarakat Aceh untuk dapat terus mengikuti  perkembangan situasi dan kondisi yang ada di Jakarta. Karena situasi yang ada di pusat ibukota Indonesia ini, mungkin ada keterkaitannya dengan Pilkada di Aceh yang akan berlangsung pada 2017 mendatang.

Lebih lanjut, jenderal Bintang Dua ini menyatakan.“Psikologi masa, apabila sudah berkumpul dampaknya akan susah untuk dikendalikan. Termasuk bila ada provokator hadir ditengah-tengah aksi ini, maka dampaknya akan sangat berbahaya,” tegas Pangdam.

Menurut mantan Kapuspen TNI ini, isu demo yang akan dilakukan pada 25 November dan 2 Desember 2016, merupakan skenario yang dimainkan oleh sekelompok orang yang tidak puas, seperti melakukan pengerahan masa yang jelas-jelas itu telah di skenariokan demi kepentingan buruh, penistaan agama bergabung juga dengan kepentingan makar, dan radikalisme, hal inilah yang di khawatirkan oleh negara

“Yang pasti, kita bersyukur, dimana aksi demo yang berlangsung pada  4 November 2016 yang lalu, tidak terdapat kejadian yang merugikan masyarakat dan negara, baik skala kecil maupun skala besar,” pungkas Mayjen TNI Tatang Sulaiman.

Turut juga dihadiri Kapolda Aceh, Brigjen Pol Rio Septianda Djambak, Wakapolda Aceh, pejabat utama polda,plt Walikota Langsa, Plt Bupati Aceh Tamiang, Danrem 011/LW, Asisten dan Kabalak dam IM, parlon bupati /walikota dan wabup/wakil walikota,unsur Muspida, tokoh agama  dan tokoh masyarakat. [Randi/rel]

Related posts