BPBD sebut status banjir Aceh Singkil belum darurat

Banjir di 3 kecamatan Aceh Singkil mulai surut
ilustrasi - Banjir. (haidbarasa.com)

Singkil (KANALACEH.COM) – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Singkil Sulaiman menyatakan, musibah banjir yang merendam sejumlah pemukiman warga dan ruas jalan di daerah itu beberapa hari ini masih belum berstatus darurat.

Dikatakannya, banjir yang telah melanda daerah ini tidak menghambat arus lalu lintas dan tidak ada masyarakat yang mengungsi, sehingga belum berstatus darurat.

“Situasi banjir Aceh Singkil sepekan terakhir ini tidak menghambat arus transportasi terputus berhari-hari, sesuai dengan keputusan BNPB apabila arus transportasi terputus dan Sembako tidak masuk maka suatu daerah itu sudah darurat,” kata Sulaiman kepada wartawan, Rabu (23/11).

Sedangkan dua kampung di pinggir sungai yakni Kampung Teluk Rumbia dan Ranto Gedang yang tergolong dataran rendah,  status bencana banjirnya belum diputuskan, tapi nanti malam pihak BPBD,  Dinsosnakertran, dan pihak Kecamatan akan memusyawarahkannya mengenai status dua kampong yang acap terkurung banjir Itu.

Terpisah,  Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Aceh Singkil Jaruddin mengatakan, pihaknya bersama Dinsos Provinsi yang diwakili Husaini sudah meninjau sejumlah titik lokasi rawan banjir. “Titik rawan banjir di sejumlah kecamatan di Aceh Singkil hampir merata, dan saat ini pihak kami sedang mendata kawasan yang layak untuk diberikan bantuan,” jelasnya.

Sementara Zulkarnen, warga Teluk Rumbia melaporkan,  pihak Muspida yaitu Asisten I Muhammad Ichsan dan Plt Camat Singkil Ricki Yodyska meninjau Kampong Teluk Rumbia dan Kampong Ranto Gedang dan berkomunikasi dengan pihak aparat kampong.

“Pihak Muspika tadi menggunakan speed boat menuju kampong kami mensurvey banjir,” katanya.

Sebab,  sambung Zul, tadi malam pukuk 11.00 WIB banjir kiriman kembali menghampiri dua kampong ini dengan ketinggian rata-rata selutut hingga sepaha orang dewasa.

“Kendati rata-rata perumahan warga rumah panggung, ada juga air naik sampai kelantai dan warga beraktivitas kemana-mana,  menggunakan perahu, ” ungkap Zul.

Sementara itu, Dinsosnakertran Aceh Singkil mendirikan tenda dan dapur umum di kawasan Kampong Ujung Bawang salah satu kampong yang masuk titik rawan bencana banjir.

“Dapur umum dan tenda sudah kita dirikan sejak tadi malam, guna membantu meringankan masyarakat yang terkena dampak banjir kiriman selama tiga terakhir ini, ” kata Jaruddin..

Ia mengatakan, dapur umum yang didirikan di Ujung Bawang untuk mengatasi masyarakat dua kampong yang terparah dilanda banjir,  yaitu Kampong Ujung bawang dan Kampong Pea Bumbung.

Sedangkan dapur umum satu lagi,  sambungnya, didirikan di Jembatan Suka Makmur oleh pihak BPBD,  mengatasi bahan pangan Kampong Suka Makmur,  Siti Ambia Lama dan Kampong Kuta Simboling. [Antara]

Related posts