Semangat peringatan Milad GAM bukan soal memerdekakan Aceh

Akademisi: Pejabat perlu jaga tutur kata dan tingkah laku
Akademisi dari Unsyiah, Saifuddin Bantasyam. (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Semangat yang ada dalam peringatan Milad GAM ke-40 tahun ini bukan soal semangat dalam memerdekakan Aceh, namun lebih kepada perenungan terhadap apa yang sudah eks kombatan GAM lakukan semasa perjuangan terhadap rakyat.

Hal itu disampaikan akademisi Fakultas Hukum Unsyiah, Saifuddin Bantasyam saat dimintai tanggapan tentang Milad GAM ke-40 yang jatuh tiap 4 Desember, Minggu (4/12).

“Saya melihatnya seperti itu. Peringatan saat ini bukanlah soal semangat untuk memerdekakan Aceh, sebab eks kombatan GAM sudah menerima kenyataan berada di dalam NKRI,” katanya.

Apalagi, sambungnya, kini para eks kombatan GAM sudah berhasil secara ekonomi, bahkan banyak yang menjadi orang berpengaruh, mulai dari gubernur, wakil gubernur, pimpinan dan anggota legislatif, kepala daerah kabupaten/kota.

Lanjutnya, harus diakui bahwa dalam sejarah pergerakan politik Indonesia, GAM adalah sebuah elemen penting. Tentu saja bagi eks kombatan GAM, 4 Desember adalah sebuah sejarah yang juga penting dan sulit untuk dilupakan. “Itu adalah sesuatu yang wajar-wajar saja,” tambahnya.

Melalui momen 4 Desember ini, harap Saifuddin, sebaiknya juga menjadi momen melakukan kontemplasi dan evaluasi tentang tanggung jawab atau peran-peran yang harus dilakukan sesuai dengan profesi masing-masing sambil tak melupakan mereka yang mungkin kurang beruntung.

“Meraka para eks kombatan ini yang berada di eksekutif dan legislatif harus selalu berbuat adil dan selalu fokus pada kepentingan utama rakyat bukan kepentingan pribadi dan golongan,” ujarnya. [Aidil Saputra]

Related posts