Umuslim latih operator pengelola website gampong

Pelatihan website gampong untuk para keuchik dan perangkatnya dalam Kabupaten Bireuen, Senin (5/12). (Ist)

Bireuen (KANALACEH.COM) – Sebanyak 165 keuchik (kepala desa) dan perangkat gampong dalam Kabupaten Bireuen mengikuti pelatihan operator pengelola sistem informasi (website) gampong di laboratorium Robotik Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) Umuslim.

Kegiatan yang dilaksanakan Pemkab Bireuen ini bekerjasama dengan Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan digelar dari Senin (5/12) hingga Kamis (8/12).

Pembukaaan pelatihan itu dilakukan oleh Plt Bupati Bireuen, Mukhtar Abda yang diwakili Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat  (BPM), Bob Mizwar, Senin (5/12).

Menurut Bob Mizwar tujuan diadakan pelatihan ini untuk menyahuti UU nomor 6 tahun 2014 tentang sistem informasi desa dan diharapkan seluruh desa di Kabupaten Bireuen akan menjadi desa online dan dapat mempublikasikan berbagai data dan potensi yang ada di desa masing-masing yang akhirnya akan tercipta desa yang maju, mandiri dan sejahtera.

“Pelatihan ini diprogramkan untuk tiga gelombang. Gelombang pertama sebanyak 165 peserta dan bagi yang belum mengikuti gelombang ini akan dilanjutkan pada gelombang berikutnya sehingga nanti semua desa di Bireuen sudah terkoneksi dengan website desa,” pungkas Bob.

Sementara Rektor Umuslim, Amiruddin Idris yang diwakili Wakil Rektor IV, Sujiman A Musa mengucapkan terimakasih atas kerjasama ini dan materi pelatihan website yang diberikan untuk perangkat gampong.

Lanjutnya, ini merupakan produk hasil kajian dan riset dosen Fikom Umuslim dan produk ini bukan hanya dipakai untuk masyarakat Bireuen tetapi juga telah diundang untuk melatih perangkat gampong di Kalimantan Timur.

Menurut Kabag Humas Umuslim Zulkifli didampingi Dekan Fikom Taufiq menjelaskan bahwa pembuatan website desa merupakan salah satu program yang dirintis kampus sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk membantu desa sesuai tuntutan Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa.

“Kampus mempunyai tenaga dan skill yang berkompoten di bidang itu, jadi tidak salah kita terjunkan mahasiswa untuk dapat membantu masyarakat dalam pembuatan website desa dalam rangka untuk menyahuti program Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tranmigrasi (Mendes PDTT) untuk menjadikan desa online,” ungkap Zulkifli. [Aidil/rel]

Related posts