Polisi Malaysia tembak mati tiga penculik bersenjata asal Filipina

Ilustrasi Pasukan Keamanan Malaysia. (Asia Correspondent)

Kuala Lumpur (KANALACEH.COM) – Pasukan keamanan Malaysia menembak mati tiga orang bersenjata asal Filipina yang sebelumnya masuk ke Perairan Lahad Datu, Negara Bagian Sabah, Malaysia.

Sebelumnya polisi dan kelompok bersenjata tersebut terlibat baku tembak hingga akhirnya membuat tiga orang dari kelompok bersenjata itu tewas serta seorang polisi terluka.

Ketiga orang tewas tersebut diduga bagian dari kelompok penculik lintas batas yang beranggotakan enam sampai delapan orang dan sudah meresahkan Malaysia serta Indonesia selama beberapa bulan terakhir.

Seperti dilansir dari Asia Correspondent, Jumat (9/12), pascabaku tembak terjadi, seorang sandera berhasil dibebaskan dan tiga orang penculik lainnya berhasil ditangkap.

Namun, dua orang di antara mereka berhasil melarikan diri. Kelompok tersebut diyakini menyeberang ke Malaysia melalui Kepulauan Tawi-tawi, Filipina selatan, dan melakukan aksi penculikan dengan motif meminta uang tebusan.

Komisaris Polisi Sabah, Abd Rashid Harun, mengatakan kelompok penculik yang tengah berlayar Kamis 8 November malam sekira pukul 21.00 waktu setempat tidak sengaja berpapasan dengan anggota elite Batalion Operasi 14’s Tiger Platoon Malaysia.

Mereka melancarkan aksinya menggunakan speedboat. Saat itu kelompok bersenjata tersebut tengah membajak sebuah kapal nelayan, mereka menjarah isi kapal dan menyandera seorang nelayan.

“Saat kami mendekat pada mereka, komandan peleton melihat dengan jelas bahwa salah satu penculik memegang senjata api laras panjang. Dan lainnya tampak membawa senjata berat, dengan rantai peluru melingkar di tubuh mereka,” ujar Abd Rashid.

Sebelumnya, pihak berwenang Malaysia telah mengerahkan misi penyelamatan untuk korban penculikan lain yang dilaporkan hilang dan belum ditemukan hingga saat ini.

Menanggapi hal ini, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengungkapkan pada Indonesia dan Malaysia bahwa tidak seharusnya militer Indonesia mengejar dan menyerang para militan mereka sampai ke wilayah Filipina, mengingat mereka membawa sandera.

“Jika militan hendak melarikan diri, bom mereka, lalu bagaimana dengan sandera? Apa mereka akan dibom juga? Para sandera tidak seharusnya ikut diserang,” tutur Duterte.

Penculikan yang didalangi oleh kelompok militan Filipina Abu Sayyaf terus terjadi di sepanjang perbatasan laut tiga negara, Indonesia, Malaysia, dan Filipina. [Okezone]

Related posts