Jakarta (KANALACEH.COM) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan akhir pekan ditutup masih loyo ke kisaran level Rp13.320/USD. Penyusutan mata uang Garuda terjadi saat euro mulai pulih setelah sempat terjatuh ke posisi terburuk sejak keputusan Brexit.
Posisi rupiah pada data Yahoo Finance hingga perdagangan sore masih lesu di level Rp13.325/USD atau tidak lebih baik daripada sebelumnya Rp13.285/USD. Pergerakan rupiah pada akhir pekan berada di kisaran Rp13.285-Rp13.358/USD.
Menurut data SINDOnews dari Limas, rupiah hari ini berakhir merosot menjadi Rp13.345/USD dibandingkan sebelumnya.
Berdasarkan data Bloomberg sore ini, rupiah ditutup pada level Rp13.319/USD atau melemah sebesar 32 poin dibanding penutupan sebelumnya pada level Rp13.287/USD. Rupiah sendiri hari ini berada pada kisaran Rp13.285-Rp13.351/USD.
Data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan di level Rp13.337/USD. Posisi ini tidak lebih baik dibandingkan level kemarin Rp13.304/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Jumat (9/12/2019) euro berangsur pulih dari posisi terburuk terimbas kebijakan Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) untuk melanjutkan cetak uang hingga akhir tahun depan. Sementara euro cenderung mendatar saat melawan USD ke level 1.0875, atau sedikit lebih baik.
Pergerakan mendatar juga diperlihatkan indeks USD terhadap enam mata uang utama pada posisi 101.13, dengan kecenderungan naik mencapai 0,4% selama satu pekan. USD mengalami lonjakan sebesar 0,4% ke level 114.42 terhadap yen, atau kembali ke jalur positif dalam 10 bulan di posisi 114.83. [Sindo]
