Pengungsi butuh air bersih hingga susu bayi

Kondisi Masjid At-Taqwa, Meureudu, Kamis (8/12). Di dalam dan halaman masjid tersebut juga diisi ribuan pengungsi dari masyarakat sekitar.(Kanal Aceh/Aidil)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Akibat gempa yang melanda tiga kabupaten di Aceh, Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen puluhan ribu masyarakat mengungsi ke posko pengungsian.

Informasi yang diperoleh pada Sabtu (10/12) pukul 20.00 WIB, kini jumlah pengungsi mencapai 65.064 orang yang tersebar di 94 titik.

Koordinator Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Henny mengatakan, pengungsi korban gempa sangat membutuhkan air bersih. “Paling utama butuh air bersih,” katanya saat dikonfirmasi Kanalaceh.com, Sabtu (10/12) malam.

Lanjutnya, kebutuhan lainnya yang diperlukan adalah tenda, sarung, selimut, dan bahan logistik. “Semua apapun yang dibutuhkan, tapi air bersih yang utama,” tegasnya lagi.

Ia menambahkan, bahwa untuk pendistribusian logistik, BPBA tak memegang data, sebab, diakuinya untuk logistik dipegang oleh Pemda Pidie Jaya.

Sementara, Kepala Pusdatin dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, korban gempa Aceh masih membutuhkan beberapa bantuan, seperti keperluan bayi hingga relawan trauma healing.

“Bayi, balita, butuh susu. Hendaknya bukan hanya susu. Air terbatas sementara harus higienis sering jadi bayi diare karena botol enggak higienis,” kata Sutopo dilansir liputan6.com, Sabtu (10/12).

Menurut dia, kebutuhan air bersih mendesak bagi warga korban gempa Aceh. Banyak sumur yang tidak berfungsi karena listrik padam. Bila pun ada air, kondisinya tidak layak.

Air yang ada cenderung kotor. Dengan kondisi ini, air tak bisa digunakan untuk keperluan bayi, mulai dari untuk membuat susu hingga membersihkan perlengkapannya.

Sutopo menilai, masalah ini juga perlu diperhatikan bila publik ingin mengirim bantuan kepada korban gempa Aceh. [Aidil Saputra]

Related posts