Kadis Pertanian Aceh: Swasembada pangan mulai tunjukkan hasil

Serangan hama picu penuruan produksi padi di Aceh Utara
Ilustrasi tanaman padi. (Tempo)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Swasembada pangan yang telah diprogramkan oleh pemerintah di Provinsi Aceh kini mulai menunjukkan hasilnya.

Hal ini tak lepas dari kontribusi TNI terutama para prajurit Kodam Iskandar Muda (IM) yang turut serta membuka lahan-lahan pesawahan baru atau dikenal dengan istilah cetak sawah.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Aceh, Prof Abu Bakar Karim didampingi beberapa stafnya, saat melakukan audiensi dengan Pangdam IM Mayjen TNI Tatang Sulaiman di ruang tamu Pangdam, Kodam IM, Banda Aceh, Selasa (13/12).

Abu Bakar menyatakan, bahwa hasil panen padi di Provinsi Aceh saat ini meningkat cukup drastis dari sekitar 1,7 juta ton menjadi 2,3 juta ton per tahun 2015 dengan luas sawah yang mencapai 300.000 hektar.

“Setelah program cetak sawah ini digulirkan, pencapaian tertinggi yang pernah kita raih yaitu hasil panen yang menembus 2,3 juta ton pada tahun 2015,” katanya.

Sementara Pangdam IM Mayjen TNI Tatang Sulaiman menyatakan, hasil tersebut masih bisa ditingkatkan kembali.

“Jika ada permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan, secara bersama-sama harus segera diselesaikan,” ujar Tatang.

Ia mengatakan, permasalahan yang terjadi, yaitu lahan sawah yang dibuka tidak seluruhnya layak tanam. Masih ada beberapa titik lahan yang justru tanahnya tidak efektif jika ditanami padi, misalnya pada lahan berbatu.

“Itu harus ada evaluasi dalam penentuan lahan yang hendak dibuka. Saya melihat kemarin itu (penentuan lahan) kurang efektif karena lahan yang dibuka adalah lahan yang berbatu. Sehingga sangat sulit untuk ditanami padi oleh para petani,” katanya.

Mantan Kapuspen TNI ini menambahkan, perlu juga diperhatikan waktu pembukaan lahan dengan waktu masa tanam padi, artinya jika musim kemarau yang tidak memungkinkan untuk ditanami padi, maka lahan-lahan yang sudah dibuka hanya akan ditumbuhi oleh rumput liar akibat dari tidak langsung ditanami padi.

“Waktu cetak sawah juga harus disesuaikan dengan waktu musim tanam padi, hal ini berkaitan dengan ketersediaan air yang cukup. Jika tidak, maka lahannya hanya akan ditanami oleh rumput,” demikian Tatang. [Aidil/rel]

Related posts