BPBA dirikan 2 tenda ruang belajar untuk korban gempa

Pengungsian gempa Pidie Jaya. (Kanal Aceh/Fahzian)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Badan Penangulangan Bencana Aceh (BPBA) telah mendirikan tenda gudang untuk ruang kelas belajar sebanyak 2 tenda untuk membantu para siswa yang sekolahnya terkena dampak gempa pada beberapa waktu lalu.

“1 tenda di SMK Paro Pidie Jaya dan 1 tenda di Pesantren Mudi Mesra Samalanga, Bireuen,” kata koordinator Pusdatin BPBA, Henny dalam laporan harian kepada Kanalaceh.com, Jumat (16/12).

Selain itu, pihaknya juga mengkoordinasikan pendirian 4 empat mobil dapur umum lapangan milik BPBA, BPBD Aceh Jaya, BPBD Pidie, dan BPBD Aceh Barat.

Sementara, dari Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Aceh telah membangun sumur guna penyediaan air bersih sebanyak 13 titik. 10 titik telah selesai dibangun  dan 3 tiga titik sedang dilaksanakan.

“10 titik sumur yang telah dibangun, yakni di Desa Blang Baru Kecamatan Bandar Baru, Desa Kayee Jati, Cubo Kecamatan Bandar Baru, Desa Tueng Kluet Kecamatan Trienggadeng, Desa Paru Keude Kecamatan Bandar baru (mesjid baru), Desa Rawa Sari Kecamatan Trienggadeng, Desa Mesjid Tuha Kecamatan Meureudu, Desa Rhieng Krueng Kecamatan Meureudu, Desa Geulanggang Kecamatan Ulim, Desa Blang Cut Kecamatan Meurah Dua, dan Desa Beuringin Kecamatan Meurah Dua,” sebutnya.

Sedangkan untul 3 titik pembangunan sumur yang belum dibangun terletak di Desa Deah Pangwa Kecamatan  Trienggadeng, Desa Mee Peudeuk Kecamatan Trienggadeng, serta Desa Sagoe Kecamatan Trienggadeng.

Survey dari tim Distamben untuk memetakan dampak gempa bumi meliputi kerusakan geologi, seperti pergeseran tanah, retakan tanah, likuifaksi dan gerakan tanah.

Untuk diketahui, korban meninggal akibat gempa saat ini telah mencapai 104 orang. Kabupaten Pidie Jaya korban meninggal, sebanyak 97 korban, Kabupaten Pidie 2 orang, dan Bireuen 5 orang.

Sementara untuk bangunan dan fasilitas umum yang rusak di Pidie Jaya, yakni pertokoan pemda (111), pertokoan pribadi (168), kantor pemerintahan (24), jalan lingkungan (14.8 km), jalan kabupaten (51,73 km), jalan propinsi (8 km), jalan nasional (10 km), jembatan nasional (7), jembatan propinsi (6), jembatan kabupaten (15), jembatan desa (49), saluran irigasi (32 D.I), embung (9 D.I), pasar (9), rumah sakit(1), puskesmas (9), pustu (17), poskesdes( 42),  masjid (72), dan meunasah (319) dayah/pesantren (17) Kerusakan pada fasilitas pendidikan antara lain TK (62), SD (60), SMP (17) dan SMA dan SMK (11), areal tambak (613 Ha).

Untuk Kabupaten Pidie, yakni rumah (661), Ruko (12), masjid dan meunasah (49), SD dan dayah (3), jembatan (2),  talud (1), pasar (1), kilang padi (2), saluran (1), kantor pemerintahan (7).

Kabupaten Bireuen, yaitu rumah (816), ruko (66), mesjid  (7), dayah/pesantren (6), kampus Al-aziziyah (1) pasar unggas (1) pasar ikan (1), musholla (24), kilang padi (4), pagar (21), jalan desa (4), aula kantor camat (1) sekolah (12), sarana olahraga (1), PKM/Polindes (5), sekolah  (12), jembatan (2), pagar SPBU (1). [Aidil]

Related posts