MTI ungkap alasan Menteri Susi pilih pilot asing

planespotter.net

Jakarta (KANALACEH.COM) – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menuturkan, jam terbang pilot mempengaruhi penilaian maskapai untuk menggunakan jasanya. Karena itulah hingga saat ini, jumlah pilot tidak sebanding jumlah pesawat yang ada.

Presidium MTI Soegeng Poernomo menjelaskan, calon pilot di Indonesia harus memenuhi pendidikan untuk memperoleh 1.000 jam terbang. Bila dibandingkan pilot dari luar negeri, waktu pendidikan yang cepat memperoleh 3.000 jam terbang.

“Nah itulah kenapa pilot kita sedikit. Seperti Maskapai Susi Air (milik Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti), semua pilotnya orang asing, maksudnya karena pilot asing sekali lulus sudah 3.000 jam terbang,” tuturnya dalam diskusi “Outlook Transportation 2017,” di Blok M, Jakarta, Kamis (22/12).

Selain itu, lanjut Soegeng, para pilot baru asing mau di bayar dengan harga yang tidak terlalu mahal. Karena itulah maskapai menilai lebih baik menggunakan pilot asing dengan jam terbang tinggi ditambah pembayaran yang tidak terlalu mahal.

“Mereka kan cuma cari jam terbang saja. Setelah itu balik lagi ke negaranya ketika jam terbang mereka juga mencapai 6,000 jam terbang,”tuturnya.

Berdasarkan catatan Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Indonesia tercatat masih kekurangan sekira 700 pilot per tahun. Kebutuhan tersebut dihitung berdasarkan jumlah pesawat baru yang didatangkan setiap tahun yakni 70 unit. [Okezone]

Related posts