Soal penyalahgunaan narkoba, ini kata enam Cagub Aceh

Ilustrasi - Debat kandidat pertama cagub Aceh yang digelar pada Kamis (22/12). (Kanal Aceh/Aidil Saputra)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Enam calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang akan bertarung pada Pilkada 2017 mengikuti debat kandidat yang diselenggarakan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Kamis (22/12) malam.

Masing-masing enam pasangan calon sempat ditanyakan soal isu penanggulangan penyalahgunaan narkoba yang dibuat oleh panelis. Mereka diberi waktu sekitar 2 menit.

Pasangan Tarmizi Karim-Machsalmina mendapatkan nomor pertama untuk menjawab pertanyaan tersebut. Machsalmina mengatakan, maka untuk menanggulanginya adalah memberikan pendidikan umum dan keagamaan sehingga masyarakat bias mengetahui mana yang halal dan haram.

Sedangkan Tarmizi Karim menambahkan, semua lintas elemen dan stakeholder harus kerjasama untuk merangsang pemberantasan narkoba.

Selanjutnya pasangan Muzakir Manaf-T A Khalid menjawab aparat dan semua masyarakat harus bertanggung jawab, apalagi narkoba yang masuk dari Aceh kebanyakan dari laut. Pengedar dan pembuat narkoba harus diberi sanksi yang berat.

“Saya setuju seperti pendapat Presiden Jokowi, semua pengedar dan pembuat narkoba kalau bias dihukum mati,” katanya.

Kemudian Cagub Aceh, Irwandi Yusuf menjelaskan Aceh memang penghasil ganja, dan ganja termasuk narkoba. Ia mengatakan para penanam ganja diberi alternatif menanam komoditas pertanian yang menguntungkan.

“Juga penegakan hukum dan darat juga harus diperketat,” ujarnya.

Selanjutnya T Alaindinsyah yang merupakan wakil dari Apa Karya mengungkapkan mata rantai narkoba secara internasional harus diputus. Ia menambahkan, mempunyai dua konsep soal penyalahgunaan narkoba.

“Yakni konsep pencegahan dan pemberantasan,” tambahnya.

Kemudian Cagub Aceh, Abdullah Puteh menyebutkan untuk penanggulangan narkoba harus cari sebabnya apa. Ternyata, lanjutnya, mata rantai narkoba terbanyak di Malaysia.

“Menurut informasi banyak elite-elite Aceh yang menjadi mafia narkoba. Maka harus tangkap elite ini dulu, jangan tajam ke bawah tumpul ke atas,” tegasnya.

Dan yang terakhir Cagub Aceh, Zaini Abdullah mengatakan solusi dari penyalahgunaan narkoba di Aceh adalah memberikan pendidikan agama dan pengetahuan umum komplikasi-komplikasi akibat narkoba.

“Pendidikan agama ini penting. Orang tua harus mengawasi anak-anaknya,” kata Zaini. [Aidil Saputra]

Related posts