Siksa WNI, wanita Malaysia terancam dipenjara seumur hidup

Ilutrasi kekerasan seksual. (Merdeka)

Jakarta (KANALACEH.COM) Seorang perempuan Malaysia terancam hukuman penjara seumur hidup atas penyiksaan dan percobaan pembunuhan yang dilakukannya terhadap seorang pekerja rumah tangga asal Indonesia.

Berdasarkan dokumen dakwaan pengadilan, Rozita Mohamad Ali, 43, menusuk Suyanti Sutrinso, 19, dengan pisau dapur dan memukulnya dengan alat pembersih lantai berbahan logam serta payung pada Rabu pekan lalu.

Akibat siksaan itu, Suyanti menderita luka di mata, kepala, dan paru-paru bagian kanannya. Ia juga menderita memar pada otak dan patah tulang pipi.

“Cedera bisa mengakibatkan kematian atau trauma berat, karena itu (Rozita) telah melakukan pelanggaran pasal 307 Undang-Undang Pidana,” kutip surat tuntutan itu, seperti dikutip AFP, Jumat (30/12). Jika terbukti bersalah, Rozita terancam hukuman seumur hidup atau sedikitnya 20 tahun penjara.

Rozita saat ini bebas dengan uang jaminan dan mengajukan pembelaan terhadap tuntutan pidana yang dilayangkan padanya.

Kuasa hukum Rozita, Rosal Azimin menuturkan, kliennya berencana mencari celah mengajukan “percepatan sidang.” Menanggapi permintaan itu, pengadilan mengubah jadwal persidangan Rozita menjadi 7 Februari mendatang.

Malaysia, sebagai salah satu importir tenaga kerja terbesar di Asia, sangat bergantung pada para pekerja rumah tangga asal Indonesia. Namun Malaysia kerap dikritik lantaran kurang melindungi hak para pekerja domestik maupun imigran.

Serangkaian insiden kekerasan bahkan pembunuhan terhadap pekerja rumah tangga kerap terjadi di Malaysia, khususnya dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), sekitar 80 ribu TKI ditempatkan di Malaysia. Jumlah ini belum termasuk TKI ilegal yang bekerja di negara itu tanpa sepengetahuan otoritas Indonesia.

Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia biasanya bekerja tujuh hari seminggu untuk sedikitnya menghasilkan 600 ringgit atau setara dengan Rp1,8 juta per bulan. [CNN]

Related posts