Pertumbuhan Ekonomi 2017 diyakini lebih baik

Jakarta (KANALACEH.COM) – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 diyakini akan lebih baik bila dibandingkan dengan tahun ini. Namun untuk meraih peningkatan tersebut, pemerintah perlu melakukan upaya yang serius.

“Tahun depan ekonomi kita diperkirakan tetap masih baik, artinya seberapa baik? Pastinya masih lebih baik daripada tahun ini,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekonomi) Darmin Nasution saat penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta kemarin.

Darmin mengatakan, pemerintah akan melakukan upaya agar ekonomi Indonesia tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi global yang cenderung lamban meskipun hal itu tidak mudah. Salah satunya terkait dengan inflasi. “Memang inflasi kita ada tantangan. Inflasi ada tantangan terutama di administer price akan ada kenaikan gitu ya. Tapi itu masih bisa kita kendalikan karena volatile food bisa kita kendalikan,” katanya.

Di sisi lain Darmin juga mengapresiasi pertumbuhan indeks yang mencapai dua digit di BEI. Meskipun saat ini kondisi perekonomian dunia tengah berada pada kondisi yang tidak pasti, Indonesia mampu mencatatkan peningkatan yang cukup baik. “Saya rasa apa yang kita capai pada tahun ini, di saat situasi ekonomi dunia yang penuh dengan kejutan dan menciptakan kekhawatiran di berbagai belahan dunia, patut kita banggakan dengan capaian kenaikan 15,32%,” katanya.

Menurut mantan Gubernur Bank Indonesia itu, kenaikan indeks tersebut merupakan nomor dua tertinggi dalam pasar modal di kawasan regional Asia- Pasifik. Bahkan pergerakan IHSG ini menjadi peringkat pertama di antara negara-negara berkembang (emerging countries). “Kenaikan IHSG sebesar 15% itu harus kita banggakan karena capaian ini merupakan nomor dua di Asia-Pasifik dan nomor satu di antara emerging countries,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut dia, pasar modal di Tanah Air telah meraih pencapaian yang memuaskan dalam pasar surat utang. Pasalnya untuk pertama kalinya surat utang korporasi jumlah kapitalisasinya mencapai angka Rp113 triliun. Adapun Surat Utang Negara (SUN) juga tembus di angka Rp470 triliun.

“Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal kita bukan hanya sudah mendukung pembiayaan korporasi, tetapi juga pemerintahan dan negara,” ujarnya. Meski demikian dirinya memberikan catatan tersendiri bagi BEI karena hanya berhasil menggaet investor baru sebanyak 16 perusahaan untuk melantai di bursa sepanjang 2016.

Darmin akan menjadikan hal ini sebagai pekerjaan rumah bagi BEI untuk segera diperbaiki di tahun 2017. “Menurut catatan saya jumlah perusahaan yang sudah IPO sebanyak 16 perusahaan, ini jelas yang paling rendah dalam tujuh tahun terakhir,” tandas Darmin.

Sementara itu Direktur Utama BEI Tito Sulistio menjelaskan sepanjang 2016 dana yang berhasil dihimpun melalui pasar modal Indonesia mencapai Rp668 triliun.

Capaian tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah pasar modal di Indonesia.

“Dana yang dihimpun dari pasar modal tahun ini mencapai Rp668 triliun baik dari IPO, rights issue (penerbitan saham baru) maupun obligasi,” kata Tito.

Berdasarkan catatan BEI, sampai dengan penutupan perdagangan Kamis (29/12), rata-rata nilai transaksi harian mengalami peningkatan sebesar 30,03% bila dibandingkan dengan 2015.

Adapun rata-rata frekuensi transaksi harian tumbuh 18,91%. Untuk rata-rata volume transaksi harian naik 31,36% dan kapitalisasi pasar meningkat 18,18%. “Memang Trump effect dan perlambatan ekonomi dunia mengganggu perekonomian kita, tetapi pasar modal kita tetap kokoh,” sebut Tito.

IHSG Tembus Level 5.296

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan akhir tahun 2016 kemarin ditutup turun tipis sebesar 5,85 poin seiring dengan aksi ambil untung oleh sebagian investor. IHSG BEI turun tipis sebesar 5,85 poin atau 0,11% menjadi 5.296,71 poin.

“IHSG ditutup pada area negatif dengan volume yang cenderung moderat. Aksi ambil untung terlihat di sebagian besar saham yang telah mengalami penguatan signifikan,” ujar analis Reliance Securities Lanjar Nafi. Lanjar mengatakan, indeks saham sektor konsumer menjadi salah satu pemicu penekan IHSG BEI pada akhir tahun ini.

Namun menurutnya, secara tahunan kinerja IHSG mengalami penguatan sebesar 15,32% pada 2016, menghapus kerugian pada tahun sebelumnya yang minus sebesar 12,13%. Aliran dana asing yang masuk ke pasar modal sepanjang tahun 2016 ini tercatat sebesar Rp16,3 triliun, lebih baik dari tahun sebelumnya. [Okezone]

Related posts