Mahasiswa Lhokseumawe tolak tenaga kerja asing

Aksi bela rakyat 121 mahasiswa Lhokseumawe dan Aceh Utara di depan gedung DPRK Aceh Utara, Kamis (12/1). (Kanal Aceh/Rajali)

Lhokseumawe (KANALACEH.COM) -Ratusan mahasiswa Lhokseumawe dan Aceh Utara menggelar aksi 121 Bela Rakyat, Kamis (12/1). Aksi dimulai dari Tugu Rencong Kota Lhokseumawe kemudian bergerak menuju gedung DPRK Aceh Utara dan DPRK Lhokseumawe.

Dalam aksinya, mereka menolak kenaikan harga BBM, tarif listrik, tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan menolak serbuan tenaga kerja asing asal China yang masuk ke Indonesia.

“Kami merasa sangat sengsara akibat kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Jokowi-JK,” kata koordinator aksi, Zahri Abdullah.

Mereka juga mendesak agar pemerintahan kali ini, menjalankan perekonomian nasional dan kesejahteraan zosial seusai dengan amanat pasal 33 UUD 1945.

Mahasiswa yang merasa kecewa dengan tidak adanya Ketua DPRK Aceh Utara di tempat, akhirnya membakar ban. Aparat keamanan pun turun memadamkan api tersebut.

Setelah menunggu kurang lebih satu jam, DPRK Aceh Utara, Ismail A Jalil bersama Wakil ketua DPRK Aceh Utara, Mulyadi tiba di kantor untuk menemui para mahasiswa.

Kepada mahasiswa, Ismail A Jalil berjanji siap menampung aspirasi para mahasiswa dan hasil tuntutan itu akan disampaikan ke Pemerintah Pusat.

Ismail juga menandatangani petisi yang dibuat oleh mahasiswa berisikan menerima tuntutan mahasiswa yang disampaikan ke DPRK Aceh Utara, tuntutan mahasiswa akan diteruskan ke DPR/MPR RI di Jakarta, dan apabila kesepakatan ini tidak ditindaklanjuti maka mahasiswa akan melakukan Aksi lanjutan. [Rajali Samidan]

Related posts