Pembangunan Meunasah di Aceh diharap tak hanya fisik, tapi juga rohani

Ilustrasi.

Jakarta (KANALACEH.COM) – Ketua Umum Pengurus Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Deisti Novanto mengatakan, keberadaaan surau atau meunasah jauh sebelum kedatangan Islam di Melayu dan Aceh. Terdapat sebuah perkembangan yang menarik dari surau atau meunasah. Keharmonisan dalam bermasyarakat dikuatkan dalam aspek spiritual, yaitu pengabdian kepadaNya.

“Surau atau meunasah sudah lama menjadi tempat berkumpul, silaturahim, komunikasi termasuk pendidikan di masyarakat. Datangnya Islam, menambah fungsi meunasah sebagai tempat Ibadah,” katanya dalam siaran pers, Sabtu, (28/1).

Spirit dari meunasah ini, terang Deisti, menginspirasi IIPG dan Partai Golkar untuk secara konsisten membangun pola interaksi dan komunikasi yang harmonis dengan seluruh komponen bangsa. Salah satu program IIPG dan Golkar yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya adalah pendidikan yang mengedepankan akhlak mulia.

Pendidikan yang lebih mengedepankan wawasan dan keterampilan hendaknya dilengkapi dengan pendidikan akhlak sehingga pembangunan manusia seutuhnya dapat terwujud. “Bantuan pembangunan fisik meunasah yang kami lakukan  harus dilanjutkan dalam bentuk pembangunan yang utuh. Artinya, setelah bangunan meunasah diperbaiki maka aspek pemeliharaan, tidak saja ditujukan kepada bangunan masjid tetapi juga kepada pembangunan rohani spiritual masyarakat di sekitar meunasah,” ujarnya.

Dengan demikian, lanjut Deisti, revitalisasi meunasah sudah saatnya dilakukan, sembari menegaskan bahwa perhatian IIPG terhadap masyarakat Aceh merupakan wujud jalinan silaturahmi dan persaudaraan dalam bingkai NKRI yang berdasarkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. [Republika]

Related posts