IHSG berakhir menghijau saat bursa saham Asia tergelincir

IHSG Berakhir Kokoh di Level 5.567
Ilustrasi IHSG.

Jakarta (KANALACEH.COM) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berhasil ditutup di zona hijau atau menguat ke level 5.353,71 atau 26,55 poin setara dengan 0,50%. Penguatan bursa saham Tanah Air pada perdagangan sore ini terjadi saat bursa Asia tergelincir.

Di sisi lain IHSG pada perdagangan sesi I hari ini terlihat terus bergerak ke area hijau sejak pembukaan tadi pagi. IHSG siang ini bertambah 15,09 poin atau 0,28% ke level 5.342,25 dan pembukaan tadi menguat 6,39 poin atau 0,12% ke level 5.333,55. IHSG kemarin ditutup menguat 33,06 poin atau 0,62% ke level 5.327,16.

IHSG pada pembukaan tadi pagi menguat 6,39 poin atau 0,12% ke level 5.333,55, dan pada sesi I bertambah 15,09 poin atau 0,28% ke level 5.342,25. IHSG kemarin ditutup menguat 33,06 poin atau 0,62% ke level 5.327,16.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,30 triliun dengan 19,55 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp106,59 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,06 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,17 triliun. Tercatat 192 saham menguat, 144 melemah dan 103 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) naik Rp675 menjadi Rp8.650, PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) naik Rp105 menjadi Rp840, dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) naik Rp80 menjadi Rp1.300.

Sementara, saham-saham yang tercatat melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp700 menjadi Rp62.000, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) turun Rp300 menjadi Rp3.400, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) turun Rp150 menjadi Rp1.700.

Seperti dilansir CNBC hari ini, bursa saham Asia tergelincir atau berada di bawah tekanan karena pemerintahan Presiden AS Donald Trump langsung bergerak di berbagai bidang seperti terkait dengan Iran, perdagangan global, imigrasi dan Mahkamah Agung kurang dari dua pekan setelah menjabat.

Di Australia, Indeks ASX 200 ditutup turun 0,14% atau 7,8 poin ke level 5.645,4. Pelemahan yang dibatasi oleh kinerja kuat dalam sektor emas yang naik 2,04%.

Data Australia menunjukkan surplus perdagangan mencapai rekor musiman sebesar 3,5 miliar dolar Australia (USD2,67 miliar) pada Desember, dibanding ekspektasi analis yang surplus sebesar 2,2 miliar dolar Australia.

Ekspor pada Desember naik sebesar 5% karena harga bijih besi dan batu bara lebih tinggi, sementara impor naik 1% dari bulan sebelumnya.

Indeks acuan Jepang kehilangan 1,22% atau 233,5 poin untuk menutup di level 18.914,58 sebagai investor membeli yen, pada gilirannya memperkuat mata uang terhadap USD. Penguatan yen umumnya dipandang sebagai hal yang negatif untuk saham Jepang.

Pembuat kebijakan Jepang menolak tuduhan Trump terkait manipulasi mata uang. Perdana Menteri Shinzo Abe membela Bank terkait program stimulus besar Jepang dan mengatakan bahwa itu adalah berkaitan dengan ekonomi dan tidak ada kaitannya dengan manipulasi mata uang.

Di Korea Selatan, Indeks Kospi ditutup turun 0,46% atau 9,47 poin menjadi 2.071 setelah data menunjukkan bahwa harga konsumen naik 2% pada Januari di belakang harga minyak yang lebih tinggi, mengalahkan perkiraan Reuters sebesar 0,4%.

Di Hong Kong, Indeks Hang Seng turun 0,65% pada perdagangan sore ini. Sementara, pasar China ditutup dan akan dibuka kembali pada Jumat setelah liburan Tahun Baru Imlek selama sepekan. [Sindo]

Related posts