Percepat persyaratan, pejabat Kemenko Perekonomian kunjungi KEK Arun Lhokseumawe

Di depan Pengusaha Turki, Irwandi tawarkan 4 peluang investasi di Aceh
Ilustrasi - KEK Arun Lhokseumawe. (Net)

Lhokseumawe (KANALACEH.COM) – Pejabat Kementrian Koordinator Perekonomian meninjau PT Arun Lhokseumawe untuk menindaklanjuti dijadikannya daerah itu sebagai pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK).

Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Krunggekuh, Lhokseumawe, Achmad Fadhiel di Lhokseumawe, Sabtu (4/2) mengatakan, para pejabat tersebut sudah berada di Arun sejak Jumat (3/2) dan berakhir hari ini.

Pejabat yang mengunjungi KEK Arun itu adalah perwakilan dari Kemenko Perekonomian Elen Setiadi, Sekretariat Negara M Saptamurti, dan pejabat lainnyanya.

Turut mendampingi para pejabat tersebut konsorsium BUMN, yakni Direktur Utama PT Pertamina, Presiden PAG,Pelindo I Lhokseumawe dan Direktur PDPA selain itu dihadiri juga oleh perwakilan PT KKA, PT AAF, PT Humpus Aromatic, PJB Arun.

Sedangkan perwakilan pemerintah daerah, hadir Plt Bupati Aceh Utara, Plt Sekda Aceh Utara, Sekda Lhokseumawe.

Achmad menyatakan, dalam rapat koordinasi dibicarakan mengenai kesiapan segala kebutuhan dokumen pendukung untuk mempercepat persyaratan administrasi terwujudnya KEK Arun Lhokseumawe.

Ia menyatakan, dengan adanya KEK Arun Lhokseumawe diharapkan akan lebih mendorong investor untuk melakukan investasi di KEK Arun-Lhokseumawe, sehingga akan meningkatkan pertumbuhan industri di Aceh.

Karena didukung oleh kemudahan mendapatkan fasilitas keringanan yang diberikan seperti perpajakan dan kepabeanan sehingga nilai investasi proyek-proyek baru akan muncul, katanya.

Disebutkan, hadirnya KEK Arun Lhokseumawe merupakan lokomotif bagi perkembangan ekonomi Aceh, sehingga bisa membawa kemaslahatan bagi masyarakat terutama bagi mereka yang berada kawasan itu.

Achmad menyatakan, PT PIM sebagai salah satu industri yang masih bertahan menjadikan “snapshot” ini sebagai dasar menyusun program pengembangan ke depan.

Pengelolaan KEK Arun Lhokseumawe akan dilakukan oleh PT PIM bersama dengan PT Pertamina, PT Pelindo I dan Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA). [Antara]

Related posts