Racun syaraf VX, senjata pembunuh Kim Jong-nam

Racun syaraf VX, senjata pembunuh Kim Jong-nam
Struktur kimia dari sejumlah racun berbahaya. (Shutterstock)

Kuala Lumpur (KANALACEH.COM) – Polisi Malaysia sudah menetapkan bahwa racun yang digunakan untuk membunuh Kim Jong-nam, kakak tiri dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un adalah racun syaraf VX.

Zat kimia ini pertama kali dikembangkan di Inggris pada 1950-an yang diklasifikasikan sebagai zat kimia mematikan. Zat ini berupa cairan berminyak yang berwarna kuning, namun tak berbau dan tak memiliki rasa.

Berikut sederet fakta mengenai VX, seperti dikutip Asian Correspondent, Jumat (24/2):

Racun Syaraf VX

Sebuah zat kimia yang sangat beracun. Biasa digunakan di medan perang sebagai racun syaraf.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Resolusi 687 mengklasifikasikan VX sebagai senjata pemusnah massal. Karena tidak berbau dan berasa, senjata ini sulit dideteksi.

Seberapa mematikan racun ini?

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Amerika Serikat (CDC), seseorang yang terpapar VX dapat meninggal dunia dalam hitungan menit. Satu tetes VX ke kulit dapat berujung fatal.

Zat ini mirip dengan pestisida, namun efeknya lebih kuat terhadap sistem syaraf seseorang.

Bagaimana cara menggunakan VX untuk meracuni seseorang?

Di ruang tertutup – Zat ini dapat disemprotkan (aerosol) atau dapat diubah menjadi uap saat temperatur tinggi.

Air – VX dapat mengkontaminasi air; zat ini dapat terpecah di dalam air untuk memproduksi senyawa beracun lainnya.

Makanan – Racun ini juga dapat mengkontaminasi makanan.

Di ruang terbuka – Dalam bentuk aerosol atau uap dalam temperatur tinggi.

Pertanian – Berpotensi mengkontaminasi produk-produk pertanian jika zat ini dirilis dalam bentuk uap.

Rute paparan

VX dapat masuk ke tubuh lewat pernapasan, pencernaan, kontak kulit atau mata.

Sejarah VX

Ahli kimia Ranajit Ghosh La-a dan J.F. Newman menemukan zat syaraf seri V di ICI pada 1952.

Riset komersil atas senyawa itu dihentikan pada 1955 setelah diketahui berbahaya bagi manusia. AS memproduksi VX dalam jumlah besar pada 1961.

Pada Desember 1994 dan Januari 1995, Masami Tsuchiya dari kelompok Aum Shinrikyo membuat VX sintetis seberat 100 hingga 200 gram untuk menyerang tiga orang. Satu orang tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan ini.

AS, Rusia dan Suriah memiliki VX, namun ketiga negara mulai menghancurkan pasokan mereka secara bertahan sejak 1990. [Metrotvnews]

Related posts