Usir pelaku narkoba di kampungnya, Warga Teumpok Teungoh bentuk tim satgas

Usir pelaku narkoba, Warga Teumpok Teungoh bentuk tim satgas
Pertemuan warga Teumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe dengan pelaku narkoba di Meunasah Al Mukhlisin, Minggu (5/3). (Kanal Aceh/Rajali)

Lhokseumawe (KANALACEH.COM) – Warga Teumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe membentuk dan mengukuhkan tim satgas anti narkoba yang siap melakukan pengusiran terhadap para pelaku narkoba di lingkungannya.

Ketua satgas anti narkoba, Rahman melalui Kabag Humas, Zainuddin Abdullah mengatakan, mereka turut mengundang para pelaku bisnis narkoba di Meunasah Al Mukhlisin, Desa Teumpok Teungoh pada Minggu (5/3) malam.

Dalam pertemuan itu, terjadi perdebatan antara satgas dan pelaku bisnis narkoba. Pelaku bisnis narkoba mengaku siap menghentikan aktivitasnya bila diberikan modal untuk membuka usaha lain.

Namun semua alasan itu dibantah keras dan ditolak oleh satgas, karena dalam kurun waktu 3 tahun belakangan ini bisnis narkoba menggurita tanpa bisa ditegur masyarakat.

“Lamban laun terbiar, membuat aktifitas narkoba semakin merajalela, mereka buka usaha haram itu dalam rumah, pinggir jalan secara terbuka dan bebas,” kata Zainuddin.

Tapi yang membuat warga marah, sambungnya, mafia narkoba merangkul anak di bawah umur dan pelajar untuk dijadikan kurir narkoba.

“Sehingga banyak anak-anak malas sekolah dan mengaji hingga menyusahkan oragtuanya dengan seringnya datang tamu asing yang membutukan barang haram tersebut,” ujar Zainuddin.

Pantauan Kanalaceh.com, debat antara satgas dan pelaku bisnis narkoba itu berlangsung panas selama 2 jam lebih tanpa ada kekerasan atau anarkis.

Usai debat, dia menegaskan pihaknya sudah mengambil langkah persuasif, sosialisasi dan sekarang siap lakukan langkah prefentif yakni melakukan pengusiran pelaku bisnis barang haram tersebut.

“Kami siap ganyang narkoba, dan jangan sampai bangsa ini dihancurkan oleh narkoba. Sudah cukup mereka diri sendiri yang rusak, tapi jangan mencoba untuk merusak orang lain,” pungkasnya.

Selaku sipil, kata dia, tak mampu hentikan narkoba, karena polisi pun juga tidak mampu. “Karena narkoba tidak akan bisa dihentikan kecuali dirinya sendiri berkeinginan berubah,” demikian Zainuddin. [Rajali Samidan]

Related posts