Ikuti Ujian Nasional, siswa SLB di dampingi guru

Guru mendampingi siswa Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) yang sedang mengikuti Ujian Nasional (UN) di Yayasan Penyantun, dan Penyandang Cacat (YPPC), Labuy, Banda Aceh. (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan).

Banda Aceh (KANALACEH.COM) –  Para peserta Ujian Nasional (UN) dari SMA Luar Biasa (SMALB) dari Yayasan Penyantun, dan Penyandang Cacat (YPPC), di Labuy, Banda Aceh terpaksa harus didampingi guru pendamping.

Peserta yang mengikuti ujian di sekolah SMALB tersebut sebanyak dua orang yaitu Faisal Aziz, penyandang tuna laras, dan Muhammad Irfan, penyandang autis.

“Siswa kita yang mengikutinya dua orang yang pertama tuna laras yang kedua tuna autis, dengan di dampingi gurunya masing-masing,” kata Kepala sekolah SMALB YPPC, Kasidah, Senin, (10/4).

Terkaitnya adanya guru pendamping, Kasidah mengatakan, agar  proses pelaksanan Ujian Nasional tersebut disekolahnya berjalan dengan lancar. “Para siswa ini, baik itu autis maupun tuna laras kenapa harus di dampingi, kerena sewaktu-waktu bisa saja siswa ini melakukan hal yang diluar keinginnannya,” jelasnya.

“Ketika kata hati mereka ingin merobek kertas, maka mereka akan melakukannya, kan kasian, jadi harus diamankan oleh guru pendampingnya,” Sambungnya lagi.

Namun Kasidah mengatakan, peran guru pendamping tersebut hanya sebatas mendampingi para siswa dan mengarahkannya. “Selebihnya siswa itu yang mengisi jawabanya,” ujarnya.

Setelah dibaca oleh guru pendamping Lembar Jawaban Kertas (LJK) di dekatkan kembali pada siswa, dan setelah itu di pegang kembali oleh guru pendamping.

“Dan di jauhkan sedikit sama siswanya, supaya siswa itu konsentrasi, kalau ngak di coret lagi nanti, itu yang kita takutkan,” katanya. [Fahzian Aldevan]

Related posts