Mundurnya Azhari Cagee dinilai lebih pertahankan harga diri bangsa Aceh

Mundurnya Azhari Cagee dinilai lebih pertahankan harga diri bangsa Aceh
Azhari Cage menyerahkan surat pengunduran dirinya dari DPRA ke Ketua DPRA, Senin (10/4). (Kanal Aceh/Randi)

Meureudu (KANALACEH.COM) – Mundurnya Azhari Cagee dari DPRA dinilai oleh Ketua Aceh Vision Pidie Jaya, Muhammad Rissan merupakan bentuk keseriusan akan perjuangan di masa konflik. Menurutnya persoalan tersebut bukan perkara mempertaruhkan jabatan, tapi lebih mempertahankan harga diri bangsa Aceh.

“Kenapa Aceh bisa dilanda konflik ya karena tidak adanya keadilan, perjanjian Lamteh telah hilang, sekarang MoU Helsinki dimana di dalamnya Aceh mempunyai undang-undang sendiri, yakni UUPA. Tapi buktinya apakah akan hilang seperti Perjanjian Lamteh juga,” ujar Rissan kepada Kanalaceh.com, Selasa (11/4).

[Baca: MK dinilai khianati Aceh, Azhari Cagee mundur dari DPRA]

Selain itu, Aceh Vision Pidie Jaya memberi penghargaan kepada Azhari Cagee sebagai duta pemberani dimana demi harga diri bangsa Aceh dia berani mempertaruhkan pangkat, harta, bahkan jabatan.

“Memang NKRI harga mati karna Aceh masih di dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia, dan jangan dipungkiri UUPA adalah harga diri bangsa Aceh,” ujar Rissan.

[Baca: Azhari mengundurkan diri, Ketua DPRA: semoga pimpinan partai bisa melihat ini secara bijak]

Diberitakan sebelumnya, pengunduran diri Azhari Cagee tertuang dalam surat bernomor Istimewa/2017 perihal Mengundurkan Diri dari DPR Aceh.

[Baca: Pengamat nilai pengunduran diri Azhari Cagee bisa saja bagian strategi PA]

Di dalam surat itu tertulis alasan bahwa Azhari mundur dari DPRA karena, Pemerintah Pusat dan Mahkamah Konstitusi (MK) terus mengkhianati Aceh, Undang-undang Pemerintahan Aceh (UUPA) yang katanya sebagai lex specialis bagi Aceh, tetapi terus menerus diabaikan dan dibonsai. [Rajali Samidan]

Related posts