Komrad: penutupan AKkes Aceh Utara tidak logis

Mahasiswa AKKES mengadu ke DPRA
Seorang mahasiswa AKKES membentangkan tulisan di gedung DPRA, Banda Aceh, Rabu (12/4). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Komite mahasiswa dan rakyat Aceh untuk demokrasi (Komrad) sangat menyangkan keputusan pelaksana tugas (PLT) sekda Aceh utara, Abdul aziz untuk menutup kampus Akademi Kesehatan (AKkes) Aceh Utara.

Sekjen KOMRAD Febri Miraj mengatakan, berdasarkan UU Nomor 23/2014 tentang Pemerintah Daerah, pengelolaan pendidikan tinggi merupakan wewenang pemerintah pusat, bukan daerah.

Sehingga, Mendagri memberi empat pilihan bagi pemkab Aceh Utara yakni, mengubah kampus menjadi UPTD dinas kesehatan, bergabung ke Kementerian Kesehatan RI, bergabung ke Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (ke Politeknik Negeri Lhokseumawe atau Unimal), dan menutup kampus.

“Alasan Keputusan yang di ambil oleh pelaksana tugas ( PLT) sekda Aceh Utara Abdul Aziz sangat tidaklah logis karena sudah cukup tenaga kesehatan dan lokasi kampus itu nanti kita bentuk badan diklat regional untuk melatih tenaga kesehatan yang sudah kita miliki dan bisa juga dimanfaatkan pemkab/pemko yang lain,” katanya dalam rilis yang diterima kanalaceh.com, Rabu (12/4).

Padahal, kata dia, visi pendidikan mencerdaskan Anak bangsa, bukan hanya bangunan fisik saja. Menurutnya, pelaksana tugas (PLT) sekda Aceh utara, Abdul Aziz dinilai salah mengambil keputusan.

Lanjutnya, Rektor unimal prof Apridar sudah meminta dan menerima Akademi Kesehatan ( Akkes ) Aceh Utara jika diberikan kepada unimal tinggal atur makanismenya saja. Padahal bila digabung dengan Unimal pasti akan lebih bagus lagi karena akan menjadi aset Aceh Utara dan Aceh pada umumnya.

Dikatakannya Pendidikan ini bisa dikembangkan menjadi sarjana, magister hingga doktoral. Sangat sulit sekarang ini untuk membuka sebuah program studi baru karena harus melewati tahapan dan syarat yang panjang. Pendidikan di Akkes tidak bisa disamakan dengan kedokteran yang ada di Unimal, berbeda profesi dan keahlian.

Senada dengan ketua KOMRAD, Putra Rizki Youlan Radhianto, menurutnya penutupan Akkes Aceh Utara menunjukkan kemunduran berfikir pemerintah daerah setempat.

“Jika saja pemda Aceh utara lebih bijak, AKkes Aceh utara dapat di marger menjadi bagian dari Unimal, sehingga tidak merugikan para mahasiswa dan alumni tempat pendidikan tersebut,” ujarnya. [Randi/rel]

Related posts