(KANALACEH.COM) – Presiden Joko Widodo menegur para kepala daerah usai ada temuan anggaran penanganan stunting dipakai untuk membangun pagar.
Jokowi tidak mengungkap di mana hal itu ditemukan. Namun, ia memastikan ada penyimpangan-penyimpangan penggunaan anggaran seperti itu.
“Jangan sampai ada anggaran stunting diberikan puskesmas jadinya pagar puskesmas, ada. Jangan bilang enggak ada, ada. Padahal enggak ada hubungannya stunting sama pagar,” kata Jokowi dalam Musrenbangnas di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (6/5).
Jokowi memerintahkan semua kepala daerah membenahi anggaran dan program. Dia mengatakan program-program pemerintah daerah harus tepat sasaran dan strategis.
Dia mengingatkan dunia dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Sejumlah negara, termasuk Inggris dan Jepang, bergerak menuju resesi.
Jokowi tak ingin Indonesia yang masih mempunyai kemampuan finansial malah menghamburkan anggaran yang ada. Menurutnya, efektivitas penggunaan anggaran menentukan keberhasilan pembangunan Indonesia.
“Kehati-hatian kita kelola fiskal dan anggaran betul-betul harus prudence dan hati-hati. Jangan sampai ada uang serupiah pun meleset dari rencana yang kita buat. Perhatikan betul-betul skala prioritas,” ujar Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi menargetkan prevalensi stunting turun hingga 14 persen di akhir masa pemerintahannya. Dia menjadikan penanganan stunting sebagai salah satu program prioritas.
Pada 2023, angka prevalensi stunting baru di angka 21,5 persen. Angka itu cuma turun 0,1 persen dari tahun sebelumnya. Padahal, pemerintah sudah menggelontorkan Rp30 triliun untuk program penanganan stunting. [CNN]