BBPOM Aceh temukan Mi mengandung formalin di Peunayong

Petugas BBPOM Aceh memeriksa sejumlah bahan makanan yang dijajakan di kawasan Garuda Blang Padang Banda Aceh, Jumat (9/6) Sore. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Balai besar pengawasan obat dan makanan (BBPOM) Aceh menemukan empat sampel Mi diduga berformalin yang dijual di sekitaran Peunayong dan Kawasan Garuda, Banda Aceh, Jumat (9/6).

Dalam operasi makanan tersebut, 60 sampel makanan diuji langsung dilokasi dengan menggunakan mobil keliling BBPOM. “Hasilnya, di Peunayong dari 60 sampel makanan yang diuji ada empat sampel mi, dua sampel diduga positif formalin dan dua sampel terdapat formalin dan boraks didalamnya,” kata Kabid Pemeriksaan dan Penyidikan BBPOM Aceh, Hasbi dilokasi.

Kemudian kata dia, dilokasi berbeda tepatnya di Kawasan Garuda Blang Padang, sekitar 37 sampel makanan buka puasa yang diuji, pihaknya juga menemukan mie yang diduga bercampur formalin. Ia berpendapat, dugaan tersebut juga harus diuji kembali ke laboratorium BBPOM untuk memastikan apakah positif formalin.

Sebab, alat yang digunakan pihaknya dilokasi sangat terbatas. “Ini harus kita uji konfirmasi lagi di laboratorium dengan alat yang canggih lagi,” ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, pedagang yang kedapatan ini akan di data kembali. BBPOM juga sudah mengantongi data penjual maupun penyuplai bahan makanan yang dibeli pedagang.

Namun, apabila suatu hari mereka kedapatan lagi menjual makanan bercampur formalin, pihaknya akan memberikan sanksi hingga membawa pedagang ke ranah hukum.

“Kita punya track record mereka. Tapi, kalau beberapa kali positif terus, kemungkinan kita akan bawa ke pengadilan untuk memberikan efek jera” ujarnya.

Untuk masyarakat, kata Hasbi, agar terus waspada dalam memilih makanan pada bulan Ramadhan ini. Apalagi, banyak makanan dijajakan yang membuat mata tergiur akan warnanya.

Disamping itu, kepala dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Warqah Helmi mengatakan, makanan berformalin memiliki efek yang sangat buruk bagi tubuh. Ia mencontohkan, dalam jangka pendek saja bisa menimbulkan rasa tidak enak pada perut.

“Untuk jangka panjang bisa berujung pada kanker,” katanya. Untuk itu masyarakat harus cerdas dalam memilih makanan saat berbuka puasa, dan jangan hanya melihat dari sisi warna dan bentuk makanannya saja, tetapi harus mengetahui apakah bahan makanan tersebut bercampur formalin atau bahan pengawet lainnya atau tidak. [Randi]

Related posts