Rusia klaim bunuh gembong teroris ISIS Abu Bakr al-Baghdadi

Rusia klaim bunuh gembong teroris ISIS Abu Bakr al-Baghdadi
Abu Bakr al-Baghdadi.

Moskwa (KANALACEH.COM) – Kementerian Pertahanan Rusia menyebut sebuah serangan udara di Suriah pada 28 Mei 2017 telah membunuh pemimpin kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi.

Disebutkan, sebuah serangan udara diduga telah membunuh Abu Bakr al-Baghdadi, bersama 330 anggota kelompok teroris tesebut.

Seperti dilansir BBC, Jumat (16/6), serangan tersebut telah menargetkan sebuah pertemuan teroris ISIS di Raqqa, Suriah utara.

Sebelum ini, stasiun televisi pemerintah Suriah juga mengabarkan, Al-Baghdadi tewas dalam serangan udara di Raqqa tersebut.

Serangan udara itu juga dibenarkan kantor berita ISIS, Amaq, yang membeberkan tingkat kerusakan yang dialami Raqqa.

Bukan kali ini saja Al-Baghdadi yang kepalanya dihargai Rp 340 miliar itu dikabarkan tewas.

Pada April lalu, Al-Baghdadi juga dikabarkan tewas setelah wakilnya Ayad al-Jumaili tewas dalam sebuah serangan udara.

Kini, sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia yang diterbitkan oleh kantor berita Sputnik, yang didanai pemerintah, mengatakan 30 komandan teroris dan 300 prajurit hadir dalam di pertemuan Raqqa.

“Berdasarkan informasi yang diselidiki melalui berbagai saluran, pemimpin ISIS Ibrahim Abu Bakr al-Baghdadi yang terbunuh dalam serangan ini, juga hadir dalam pertemuan tersebut.”

Keberadaan Baghdadi tidak diketahui selama beberapa waktu, meskipun dia diyakini berada di Mosul, Irak.

Setidaknya, hingga sebelum sebuah koalisi pimpinan AS memulai upaya untuk merebut kembali kota tersebut pada bulan Oktober 2016 lalu.

Satu-satunya penampilan publik gembong teroris ini adalah saat mengklaim berdirinya sebuah khalifah ISIS.

Dia tampil dalam sebuah video pada bulan Juni 2014, di mana dia terlihat menyampaikan sebuah khotbah di Mosul setelah ISIS menguasai kota tersebut.

Sejak saat itu, gerombolan penjahat tersebut telah kehilangan wilayah dalam jumlah yang besar.

Mereka mendapat serangan udara baik dari pasukan pimpinan Rusia,  maupun AS dan sekutu-sekutunya.

Pada bulan Maret, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan, “hampir semua” deputi teroris Baghdadi telah terbunuh.

“Hanya masalah waktu sebelum Baghdadi sendiri menemui nasib yang sama,” kata Tillerson. [Kompas.com]

Related posts