MPU: Tak ada hubungan Investor dengan Hukum Cambuk

Perempuan pelanggar syariat Islam yang dicambuk di depan halaman Masjid Baitul Musyahadah atau lebih dikenal dengan Masjid Teuku Umar, Setui, Banda Aceh, Senin (16/5). (Kanal Aceh/Fahzi Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah berencana mengubah tata cara eksekusi hukuman cambuk agar tidak dilakukan di depan umum. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan pandangan negatif yang mempengaruhi minat investasi di Aceh.

Wacana modifikasi hukuman cambuk tersebut mendapat tanggapan dan reaksi dari masyarakat Aceh. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk Faisal Ali berpendapat bahwa, tidak ada hubungan antara enggannya masuk investor ke Aceh dengan pelaksanaan hukum cambuk dan ini tidak menjadi sebuah alasan untuk dilakukan.

Ia mencontohkan seperti di Mekkah, banyak investor luar yang datang, tetapi nilai-nilai keislaman tidak luntur sama sekali. Menurutnya investor tersebut hanya memikirkan bisnis bukan agama. “Kaitan Investor dengan pelaksanaan cambuk tidak ada hubungannya, investorkan hanya mencari untung saja,” katanya saat dijumpai wartawan diruangannya, Kamis (13/7).

Berkaitan dengan hal ini, Tgk Faisal menyarankan supaya Gubernur Aceh perlu mendiskusikan kembali secara menyeluruh untuk mendapatkan hasil yang baik, dan juga harus melihat fakta-fakta, misalnya ada pengaitan pelaksanaan Syariat Islam dengan investor.

“Pemerintah Aceh perlu memanggil para pakar supaya beliau terpahami dalam konsep penerapan Syariat Islam, sehingga bisa dilogikan kepada pihak lain,” ujarnya.

Untuk itu, ia berharap Pemerintah Aceh tidak gegabah dalam merencanakan sebuah kebijakan apalagi mengubah terkait tata cara pelaksanaan hukum cambuk. Apabila dilakukan secara tertutup, kata dia, hal itu dapat menimbulkan reaksi keras dari masyarakat.

Ia menjelaskan, ada dua hikmah yang dapat dipetik dari pelaksanaan hukum cambuk secara terbuka, pertama, dapat menjadi pembelajaran bagi pelaku yang dicambuk dan masyarakat yang menyaksikan. “Bila ini tertutup, maka ini hanya untuk diri sendiri saja,” ujarnya. [Randi]

Related posts