Lapan sebut Negara Asgardia masih mimpi

Ilustrasi.

Jakarta (KANALACEH.COM) – Wujud dari Asgardia yang digadang-gadang sebagai negara pertama di antariksa, belum terlihat. Meski demikian, peminatnya sangat besar hingga ratusan ribu dari berbagai negara termasuk Indonesia.

Lembaga Perbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyangsikan konsep negara melayang di ruang tersebut karena sampai saat ini masih diperdebatkan, baik legalitas hukumnya ataupun bagaimana cara menciptakan koloni.

“Asgardia masih mimpi,” ujar Kepala Lapan Thomas Djamaluddin seperti dikutip Detik.com, Sabtu (29/7).

Igor Ashurbeyli, pendiri Aerospace International Research Center di Rusia sekaligus pecentus Asgardia, memiliki cita-cita warga Bumi yang memiliki negara ‘damai’, maka Asgardia siap menampungnya.

Mengenai hal tersebut, Thomas mengungkapkan menciptakan koloni adalah kendala terbesar. Apalagi kalau tempat tersebut berada di luar angkasa.

Baca: 26 warga Banda Aceh daftar pindah Negara ke luar angkasa

“Teknologi daya dukung kehidupan di antariksa untuk jumlah manusia yang banyak belum ada. Warga yang akan tinggal di sana juga pasti dikenai biaya amat sangat mahal,” jelas Thomas.

Konsep Asgardia mulai terbentuk, giliran wilayah dan tempatnya yang tengah dirancang. Secara fisik, serangkaian satelit diklaim akan diluncurkan ke luar angkasa dengan ditandai Asgardia-1 pada 12 September 2017.

Tim dari Asgardia berharap dapat menciptakan tempat layak huni bagi warganya di orbit rendah Bumi, sekitar ketinggian 161-321 kilometer dari permukaan, di mana hampir setara dengan ketinggian Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Disebutkan lowongan warga Asgardia ini terbuka untuk siapapun asal sudah berusia diatas 18 tahun. Tak ada deskripsi khusus soal jenis kelamin, kebangsaan, ras, agama, dan status keuangannya. []

Related posts